Cerita Sex Nafsu Ibu Jeni Bertubuh Sexy
Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum Terbaru –
Cerita Sex Nafsu Ibu Jeni Bertubuh Sexy
– Setelah kejadian hari itu besonya jam 10 pagi Samsul dengan hanya
memakai celana dalamnya sedang santai di kamar kostnya yang tidak jauh
dari kampus UNDIP. TUbuhnya yang atletis itu ia biarkan terbuka dan
tersiram oleh dinginnya AC. Samsul saat itu sedang membaca sms yang baru
di terimanya dari ibu Jeni.
Sayang, kamu nakal ya kemarin,”demikian isi sms Bu Jeni.
“Habis aku ngiler banget lihat Bu Jeni dengan kebaya kemarin. Pas banget. Bu Jeni semok banget, Bu, ”balas Samsul.
“Masa sih say…?”tanya Bu Jeni.
“Iya, Bu. Pengen banget aku meluk Bu Jeni yang lama banget,”Samsul meneruskan rayuannya.
“Ibu tau kok nak Samsul sering curi-curi pandang selama ini sama ibu, ”sms Bu Jeni.
“Iya, Bu. Aku udah lama emang suka liatin Bu Jeni,”balas Samsul.
“Hmm, jadi nak Samsul mau pacarin ibu iya?” tanya Bu Jeni.
“Iya, Bu. Aku kangen ama Bu Jeni. Aku suka ama Bu Jeni,”balas Samsul.
“Tau ga say…nak Samsul bikin ibu blingsatan lho kemarin,”sms Bu Jeni.
“Bu Jeni…!?”tulis Samsul dalam sms-nya.
“Apa say.., “balas Bu Jeni.
“Aku pengen banget jumpa, Bu…,”sms Samsul.
“Aku juga nak Samsul…,”balas Bu Jeni. “Aku penasaran lho…,”Bu Jeni melanjutkan sms-nya.
“Aku juga, Bu. Aku pengen jumpa dan berduaan sama Bu Jeni,”rayu Samsul dengan mantap.
“Aku juga sayang,”jawab Bu Jeni.
“Besok sore bisa ga, Bu?”tanya Samsul.
“Aku ga mau kalau sore. Aku maunya dari pagi sampai besok paginya,”sms Bu Jeni.
Isi sms-nya ini memang menunjukkan nafsu seks-nya yang sangat besar terhadap pemuda itu.
“Ohh Bu…kapan?”balas Samsul.
“Pokoknya kalau sudah ada waktu nanti Ibu kasih tahu,”jawab Bu Jeni.
“Iya, Bu. Dari dulu sejak pertama lihat Bu Jeni, aku selalu menghayal bisa ngentot sama Bu Jeni,”sms Samsul.
“Ibu juga. Mata nakalmu bikin Ibu sering gatal pengen ngentot sama kamu say,”balas Samsul.
Lalu Bu Jeni melanjutkan lagi,”Udah satu tahun ini Ibu ga pernah lagi main sama suami. Ibu gatel banget say,”sms Bu Jeni.
“Oh Bu. Aku pengen segera jumpa sama ibu,”tulis Samsul dalam sms-nya.
“Iya sayang. Ibu juga udah pengen banget. Kemarin aja seandainya lagi ga ada acara ibu udah pengen ditidurin sama
kamu. Apalagi pas pegang kontolmu yang besar dan panjang itu say…ibu sange banget sebenarnya waktu itu say…,”
Demikianlah sms-sms antara dua manusia yang memasuki lingkaran
perselingkuhan itu. Dan ketika ber-sms itu, Bu Jeni sama halnya dengan
Samsul sedang sendirian di kamarnya. Ia nyaris bugil karena nafsunya
pada pemuda yang bernama Samsul itu.Bu Jeni hanya tinggal berdua
suaminya di rumahnya, serta dua pembantu. Anak paling besar laki-laki
sudah menikah dengan 1 anak tinggal di Yogyakarta, anaknya nomor dua
Windya Ristanti menikah dengan kakak Ilham yang temannya Samsul,
sementara anaknya yang paling kecil perempuan, kuliah di UGM. Jadi
ketika suaminya kerja, Bu Jeni hanya ditemani pembantu.
Dan ini membuat Bu Jeni dan Samsul saling memupuk fantasi birahi di
antara mereka. Mereka dengan leluasa merayu dan dirayu melalui telepon
atau sms.Bu Jeni begitu rindu-birahi dengan batang perkasa pemuda itu.
Ia sudah pernah mengocoknya. Bahkan Bu Jeni merasa jemarinya hampir
tidak bisa melingkari batang kontol pemuda itu ketika kontol itu
menegang maksimal. Dan Bu Jeni sering sangek berat manakala membayangkan
kontol Samsul yang besar dan panjang itu mengeras dalam genggamannya.
Dan itu sering membuatnya gelisah di ranjangnya. Ia sangat ingin kontol
besar pemuda itu mengentoti memeknya yang sudah sangat gatal. Hayalnya
membayangkan pertemuan kelamin mereka akan sangat menempel ketat karena
besarnya kontol Samsul. Ia sering membayangkan pinggul pemuda itu yang
nampak kokoh bergerak naik turun di antara selangkanganya. Bu Jeni
berjanji dalam hati akan sepenuh perasaan menikmati entotan pemuda itu,
ketika waktunya tiba. Bu Jeni sangat yakin saat yang ia nanti tidak akan
lama lagi. Nafsu seksualnya sangat menuntut untuk disalurkan sepuasnya.
Beberapa hari kemudian Bu Jeni langsung menyuruh pembantunya pulang
kampung beberapa hari ketika suaminya, Pak Suriono Rusmanto, mengatakan
akan mengikuti Diklat selama seminggu di Jakarta.
“Sayang besok siang jam 12 ke rumah iya,”demikianlah pesan singkat Bu Jeni pada Samsul.
“Emang bapak kemana, Bu,”tanya Samsul dengan dada bergetar.
“Barusan berangkat ke Jakarta. Bapak ngikutin Diklat seminggu di sana,”sms Bu Jeni.
“Oh Iya Bu Jeni sayang. Aku kangen Bu…,”
“Mmuuah…,”balas Bu Jeni. “Ohhh…mmuuaahhh…mmmuuaahhh….,”demikianlah
Samsul semakin memanaskan suasana birahi wanita paruh baya itu.
Esoknya dengan motor Tiger2000 miliknya, Samsul memasuki gerbang rumah
Bu Jeni. Siang itu suasana sekitar rumah Bu Jeni memang sepi. Di balik
pintu yang terbuka sedikit itu, Samsul bisa melihat Bu Jeni sedang
menunggunya masuk. Bu Jeni memakai celana sangat pendek yang begitu
ketat. Bahkan gundukan memek Bu Jeni tercetak dengan jelas karena celana
pendek tersebut terbuat dari bahan katun tipis. Di bagian atas Bu Jeni
memakai kemeja longgar yang bagain bawahnya nyaris menutupi seluruh
celana pendek Bu Jeni, sehingga Bu Jeni sekilas seperti telanjang hanya
memakai kemeja.
Bu Jeni dengan lenggok gemulai penuh birahi menyambut masuknya anak
muda itu. Ia langsung meraih pinggang Samsul dan merapatkan tubuh
sintalnya ke tubuh pemuda itu. Bu Jeni dengan gaya manja menengadah
memandang wajah Samsul. Bu Jeni meraih tangan Samsul lalu melingkarkan
tangan tersebut agar merangkul pinggulnya.
“Ga kemana-mana kan hari ini?”tanya Bu Jeni manja.
“Nggak Bu,”jawab Samsul dengan suara parau. Ia belum menguasai keadaan
itu, akan tetapi telapak tangannya mengusapi pinggul Bu Jeni.
Mereka beriringan berjalan, dan kaki Bu Jeni sepenuhnya menuntun
langkah-langkah mereka dalam ruangan itu. Bu Jeni lalu menghentikan
langkahnya di depan sebuah pintu kamar yang terbuka. Ia memutar lalu
menghadap Samsul. Samsul dengan lugas mengikuti setiap bahasa tubuh Bu
Jeni. Bu Jeni memeluk tubuh Samsul dan menyandarkan beban tubuhnya pada
pemuda itu. Kedua tangannya bergerak melingkari leher Samsul. Ia menatap
mata Samsul lalu tersenyum nakal.
“Muuahh…,”Bu Jeni meruncingkan bibirnya dan mengecup manja ke arah mulut pemuda itu, tanpa menyentuh mulut itu.
Dan detik itulah Samsul mengambil alih suasana. Samsul langsung
mengetatkan remasannya pada pinggang Bu Jeni. Lalu dengan tatapan nanar
Samsul membuka mulut. Dengan penuh gelora birahi, Bu Jeni membuka
memejamkan mata dan secercah bibirnya. Samsul langsung mengulum bibir Bu
Jeni dengan sepenuh nafsunya. Bu Jeni menyambut lumatan mulut Samsul
dengan megeluarkan lidahnya. Bu Jeni dapat merasakan nafsu yang panas
pada mulut, bibir, dan lidah pemuda itu. Dan dengan geliat bibir dan
lidah yang sama panasnya Bu Jeni menyambut semua itu sepenuh raganya.Bu
Jeni sangat ingin Samsul tahu bahwa ia memiliki nafsu yang sama dengan
dirinya.
“Ngmmmahhh…mmccppppphhhh..nngghhh,”mereka sama-sama mendesahkan hal yang
sama ketika mulut mereka sejenak terlepas untuk mengambil nafas.
Tapi hanya sejenak, karena mulut mereka kembali berpagut dan saling
melahap. Bu Jeni memutar kepalnya agar mulutnya bisa mendapatkan posisi
yang pas untuk memaguti dan mengemuti semua bibir Samsul. Samsul begitu
berdebar menyadari nafsu yang ditunjukkan Bu Jeni, sehingga ia tidak
ragu meremasi pantat Bu Jeni yang bahenol. Samsul meremasi pantat montok
itu dengan ketat dan vulgar. Ia menekan-nekankan pantat Bu Jeni agar
kontolnya memperoleh gesekan yang nikmat.
Mmmmcccpppahhh…mmccppphh….mmmcccppphhh…mmmhhhcccpp
phhh…nngggmmmcccpppmmmhhh…”Bu Jeni begitu menguasai aksi ciuman itu. Ia
meruncingkan bibirnya dan mengecupi bibir Samsul berkali-kali.
Lalu tangan kanan SamFsul bergerak ke atas. Ia menempatkan telapaknya di
gundukan buah dada Bu Jeni lalu perkahan meremasi buah dada itu. Samsul
begitu bernafsu ketika telapak tangannya bertemu dada yang sangat
besar. Ia sadar buah dada Bu Jeni memang besar. Dan masih padat. Walau
terhalang kemeja, akan tetapi Samsul betul-betul merasa puas meremasi
dada itu.
“Nnnggmmmmhhhhssshhh…,”Bu Jeni langsung mendengus ketika merasa dadanya diremas perlahan.
Ia makin mengetatkan rangkulannya di leher Samsul. Bu Jeni
mengecap-ecapakan mulutnya di mulut Samsul. Ia mencipoki bibir pemuda
itu penuh nafsu. Kadang lidahnya terjulur keluar untuk menjilati mulut
Samsul.
“Ohhh…,”Bu Jeni sejenak menengadah akibat nikmatnya remasan-remasan
Samsul di buah dadanya. Lalu sejurus kemudian ia kembali memaguti bibir
Samsul….”Nnngggmmmmccccpppsshhh…,”Bu Jeni mendesah penuh birahi.
Kali ini ia menarik tubuh Samsul memasuki kamar yang terbuka. Dengan
tubuh masih saling menempel ketat dan bibir saling pagut, Samsul
mendorong daun pintu untuk menutup. Setelah daun pintu tertutup, Bu Jeni
kembali mengarahkan langkah kaki mereka. Bu Jeni lalu mendudukkan
Samsul di ranjang. Bu Jeni berdiri, sementara Samsul duduk di ranjang.
Syahwat Bu Jeni memang sangat liar, dan mereka sekarang bahkan berada di
kamar yang biasa digunakan Bu Jeni dan suaminya.
Hayal liar Samsul benar-benar jadi nyata. Kini ia duduk di ranjang,
sementara itu Bu Jeni berdiri di antara kedua pahanya yang terbuka.
Samsul langsung mengarahkan mulutnya ke perut Bu Jeni. Ia menyibakkan
kemeja longgar itu untuk melihat padat dan mulusnya perut Bu Jeni.
Samsul mencucupi, menciumi, dan menjilati seluruh perut Bu Jeni. Dengan
bernafsu Samsul menjilati dan memaguti kulit perut Bu Jeni. Kedua tangan
Samsul mendekap pinggul Bu Jeni. Kadang Samsul meremasi pantat dan
pinggul Bu Jeni.
Bu Jeni benar-benar merasa dimanjakan dan dibutuhkan oleh aksi Samsul.
Ia kadang menggelinjang saat mulut Samsul menelusuri perutnya dan
pinggulnya. Kadang ia kegelian. Mata Bu Jeni terpaku pada seluruh aksi
Samsul itu. Tangan Bu Jeni meremas rambut Samsul, dan kadang Bu Jeni
mendesakkan pinggulnya ke tubuh Samsul. Nafsuy seks Bu Jeni yang nakal
membuatnya meraih pakaian Samsul, ia melepaskan pakaian itu sekaligus
dengan singlet sport yang menempel tubuh Samsul. Kini tubuh bagian atas
Samsul telah telanjang.
Mengetahui kenakalan syahwat Bu Jeni itu, Samsul makin liar menciumi dan
menjilati perut dan pinggul Bu Jeni. Samsul lalu membalik tubuh Bu Jeni
dan melancarkan pagutan bibirnya di punggung Bu Jeni. Bu Jeni seketika
menggelinjang.
“Nnnggghhhh….mmmhh….,”Bu Jeni mendesah.
“Ngggccppp….mmmmccppphhhh…,”Samsul memuaskan hayal birahinya makin liar.
Samsul lalu menggerakkan tangan kanannya lalu menggapai batang paha Bu
Jeni yang kenyal dan padat itu. Samsul merabai dan meremasi pangkal paha
yang mulus itu. Bu Jeni mendesir, ketika rabaan tangan Samsul yang
bergerak dari bawah ke atas sepanjang batang pahanya kadang secara nakal
berhenti persis di selangkangannya. Samsul lalau meneruskan rabaan itu
secara ketat dengan menggeseki selangakangan Bu Jeni.
“Nnngggkkhhh…hhhhh….,”Bu Jeni hanya mendesis.
Aksi kedua insan berbeda usia itu bagaikan sebuah gerakan lambat. Mereka
nampaknya benar-benar menikmati setiap detik persentuhan itu.
Samsul benar-benar memuaskan birahinya. Ia membolak-balik tubuh Bu Jeni
yang sedang berdiri itu dengan menjilati sepanjang pertemuan celana
pendek ketat Bu Jeni dan kulit pinggulnya. Wangi tubuh Bu Jeni semakin
merasuki syahwat Samsul. Tangan kirinya perlahan membuka kancing kemeja
Bu Jeni. Bu Jeni membantu, dan kini Bu Jeni telah telanjang tubuhnya di
bagia atas. Hanya menyisakan BH putih menampung besarnya tetek Bu
Jeni.Nafsu seks Samsul benar-benar meningkat.
“Nggmmhhaa…hhhh….mmcccppphhh…mmmhhhccppp…,”Samsul terus menciumi dan menjilati kulit mulus Bu Jeni.
Tangan Samsul lalu bergerak lagi sambil menciumi pinggul Bu Jeni. Samsul
menari celana pendek Bu Jeni perlahan. Mulut Samsul langsung menyergap
setiap kulit terbuka ketika celana pendek Bu Jeni mulai turun. Kahirnya
celana pendek itu meluncur ke bawah.
“Nggghhh….oohhhh…………mmmcccppphhh….mmccpphhh…ooohh Bu…. mmmhhhh…
mmmhhh…ohhh Bu… mmmmcccppphhh… mmmccpphh…, ”Samsul mendengus manakala
akhirnya ia kini melihat celana dalam Bu Jeni yang berwarna hitam.
Samsul langsung membuka mulut lalu memagut pinggul padat Bu Jeni persisi
di pertemuan celana dalam itu dengan kulit pinggul Bu Jeni. Kedua
tangan Samsul kini masing-masing meraba dan meremas batang paha Bu Jeni,
dan menggelitiki paha itu.
“Mmmhhh…mmhhh…nnngghhh….,” Bu Jeni mendesah-desah.
Wajahnya tertunduk menyaksikan semua perbuatan anak muda itu di sekitar
pinggul dan selangkanagnnya. Dan Bu Jeni bisa melihat kulit mulusnya di
sekitar pinggul kini telah dihiasi cupangan-cupangan merah. Rabaan dan
remasan Samsul di pahanya membuatnya nanar, ia mendesakkan pinggulnya ke
tubuh pemuda itu sambil kedua tangannya meremasi secara ketat rambut
hitam Samsul.
Samsul perlahan membuka retsleting celananya. Ia secara cepat melepaskan
celana jeansnya. Kini mereka hanya ditutupi celana dalam dan beha.
Nafsu seks di antara mereka makin bergelora.
Bu Jeni lalu bergerak. Ia mengangkat kaki kanannya ke sisi tempat tidur.
Samsul menyambut kaki itu, lalu Samsul meraih kedua pangkal paha Bu
Jeni. Bu Jeni akhirnya duduk dalam pangkuan Samsul. Bu Jeni mengangkat
satu lagi kakinya, dan ia kini duduk mengangkangi Samsul. Mereka saling
peluk dengan ketat. Wajah mereka sangat dekat. Mereka saling pandang
dengan nanar, lalu kedua mulut mereka membuka dan medekat.
“Nnngggmmmhhhcccppphhh….,”begitulah bunyi pertemuan mulut mereka. Dengan
mata terpejam Bu Jeni dan Samsul saling memagut dan melumat. Lidah
mereka meliuk-liuk member kepuasan pada hayal masing-masing.
“Mmmmcccpppp…mmmuuuhh…mmccppphh…,”bunyi cipokan dan jilatan mengiringi ketatnya aksi kedua insan itu.
Bu Jeni merasakan memeknya bertemu dengan gumpalan daging yang hangat
dan besar. Bu Jeni menggerakkan pinggulnya menggesiki kontol Samsul
dengan memeknya. Walaupun mereka masing memakai celana dalam,
gesekan-gesekan antara kontol dan memek itu begitu membuai nafsu. Bu
Jeni mendesakkan selangkangannya ke selangkanagn Samsul. Samsul membalas
dengan menekankan kontolnya ke memek yang mulai membesar itu. Bu Jeni
begitu dilanda syahwat. Ia mengayun-ayunkan pinggulnya. Ia begitu merasa
nikmat menggeseki memeknya dengan kontol Samsul.
Mulut mereka kadang terlepas, lalu melekat lagi seakan hendak mencari
sesuatu di mulut yang lain. Bu Jeni memutar-mutarkan kepala untuk
mendapatkan posisi yang enak melumat bibir Samsul. Tangan Samsul merabai
dan meremasi seluruh tubuh Bu Jeni. Bu Jeni benar-benar terbakar nafsu.
“Nnngghhhooohhh sayang…mmmhhhh…oohhhh,”akhirnya Bu Jeni mendesah. Ia menengadah menikmati semua itu.
Pada saat itulah Samsul membuka mulut menciumi batang leher Bu Jeni.
Dengan bernafsu ia menjilati dan mengecupi leher Bu Jeni. Tangannnya
lalu bergerak menurunkan tali beha dari pundak Bu Jeni. Lalu mulutnya
menggilir kulit pundak Bu Jeni yang mulus itu. Lidahnya menjilat-jilat.
Bu Jeni makin melengkungkan tubuhnya. Tangan Samsul bergerak lagi
membuka kaitan beha di punggung Bu Jeni, dan seketika mata Samsul
menyaksikan pemandangn yang membuat birahinya makin panas. Buah dada itu
begitu besar dan mulus.
“Oooo Bu Jeni..hhhmmmcccppphh…,”Samsul mendengus lalu mulutnya mencaplok
tetek Bu Jeni. Mulut Samsul langsung mengisap ujung tetek itu.
“Ohhhh sayang…,”Bu Jeni mendesah manakala mulut Samsul mencaplok buah
dadaya.”Ohhh sayang…hisap sayang..ohhh sayang…isap susu ibu sayang…oohhh
Samsul sayang…ohhh,”Bu Jeni mengerang.
“Mmmmccppphhh…mmmcpphh…,”Samsul benar-benar memuaskan dirinya dengan mengecupi dan menjilat susu Bu Jeni.
Ia mengemut dan mengisap. Kedua bukit susu Bu Jeni memerah dihisapi
Samsul. Kadang puting itu ia hisap dengan kuat, membuat Bu Jeni
menjerit-jerit. Mulut Bu Jeni lalu terbuka dan ia mencium kuping Samsul
dan mendesahkan nafsunya di kuping itu. Samsul mendengar semua desahan
tertahan yang dibisikkan Bu Jeni di kupingnya.
“Oooohhh sayang..ia gitu sayang…ohh hisap sayang…emut ujungnya
sayang….aaaahhh…oohhh Samsul…ohhhh sayang…hisap sayanag…ohhhh sayang
hisap susuku..ohhh…ohhhh Samsul kamu suka susuku
sayang…mmmhhhhmmghhhh..oohhh Samsul…,”
Samsul mengemut puting susu Bu Jeni, ia menariknya lalu melepasnya. Ia
mengemut lagi, menarik puting susu itu, lalu melepasnya. Samsul berulang
kali melakukan hal itu di tetek kiri-kanan Bu Jeni. Bu Jeni menyaksikan
semua perlakuan itu. Ia begitu merasa dicintai, dikagumi, dan
dibutuhkan. Bu Jeni meremasi rambut Samsul. Selangkangan mereka
betul-betul menempel sangat erat. Bu Jeni ingin Samsul tahu bahwa ia
benar-benar menginginkan pemuda itu. Di telinga Samsul, Bu Jeni
membisikkan bahwa ia suka dengan Samsul. Selagi mulutnya menjilat,
mengisap, dan mengemuti susu yang besar itu, Samsul mendengar semua
bisikan penuh nafsu Bu Jeni.
“Mmmmhhhhmmmhh..ooohh…ohhh Samsul…ohhh sayang enaknya susuku dihisapin
gitu…aahh isapin tetek ibu sayang…kamu suka tetek ibu kan
sayang..jilatin susu ibu sayang…mmmhhhooohhhh..iyah gituh
sayang..oohhh….ohh jilatin sayang…ohh sayang enaknya…ohhh hisapin
susuku…ohh sayang, kamu daru dulu pengen sama tetek ibu kan sayang..ohhh
Samsul…dari dulu kamu sering bayangin tetek ibu kan…ohh Samsul, ibu
juga dari dulu pengen begini sama kamu Samsul..oohhh dari dulu ibu juga
pengen tetek ibu dihisapin sama kamu sayang..ohh Samsul, susu ibu besar
yah..kamu suka susu ibu yang besar ini kan sayang…ohh sayang dari dulu
kamu sering membayangkan susu ibu yang besar ini kan…ohh sayang emut
putingnya sayang..yah…yahh..gitu sayang…oohh enaknya sayang….oohhh
sayang enaknya susuku dihisap seperti itu…ohhh sedot sayang..ohh sedot
tetek ibu sayang..ohhh…ooohhh Samsul enaknya..ohh sayang…emut yang kuat
sayang…ohh enaknya..ohhh sayang…ohh enaknya susuku dihisapin gitu….ohhh
cupangin semua sayang..ohh..sayang…ohh Samsul cupangin tetek ibu
sayang..ohhh..,”Bu Jeni tak henti-hentinya mendesahkan nafsunya di
telinga Samsul.
Samsul begitu bergelora mendengar desah nafsu ibu setengah baya itu. Ia
mencupangi seluruh permukaan susu Bu Jeni yang besar itu. Tangannya
meremas pangkal tetek Bu Jeni dan mulutnya melekati ujung susu besar
itu. Ia terpejam melakukan itu semua. Ia begitu menikmati penyaluran
nafsu seksnya yang telah lama ia dambakan terhadap wanita paruh baya
itu.
Getaran nafsu yang luar biasa membuat Bu Jeni akhirnya mendesakkan
tubuhnya. Tubuh Samsul terdorong menimpa kasur empuk itu. Samsul
terlentang. Bu Jeni merangkak mengarahkan kedua susunya untuk kembali
dijilati Samsul. Dari bawah mulut Samsul menyedoti dengan kuat puting
susu itu. Kedua tangannya meremasi susu besar itu. Bu Jeni merasa puting
susunya begitu membengkak karena nafsu. Dan hisapan dan emutan mulut
Samsul membuat puting itu memerah. Bu Jeni merasakan memeknya sangat
gatal dan basah. Bu Jeni saat itu merasa sangat ingin segera dientoti
oleh pemuda itu. Ia begitu menginginkan anak muda itu segera
menggaulinya. Tetapi ia ingin memuaskan fantasi anak muda itu yang ia
tahu sering menghayalkan tubuhnya.
“Sayang, ke tengah sayang…,”ujar Bu Jeni. Dan Samsul segera bergerak ke tengah.
Kini Samsul telentang di tengah-tengah ranjang. Kepalanya menyandar pada
bantal di ujung kepala kasur itu. Bu Jeni mendekatinya sambil
merangkak. Lalu ketika sampai di sisi kiri tubuh Samsul, Bu Jeni
menunduk lalu melumat mulut Samsul penuh nafsu, hanya sejenak. Bu Jeni
lalu berdiri pada lutunya, tangannya lalu bergerak ke selangkangan
Samsul.
Bu Jeni melepas celana dalam Samsul. Samsul begitu terpana dengan aksi
ibu setengah baya itu. Tangan kanan Bu Jeni lalu meraih kontol Samsul.
Mata Bu Jeni melekat pada kontol itu. Bu Jeni meremas kontol Samsul
dengan gemas, lalu bu Jeni pun mengocok kontol Samsul. Jemari Bu Jeni
nyaris tidak sanggup melingkari batang kontol itu. Tangan istri Suriono
Rusmanto itu bergerak mengocoki dengan perlahan kontol pemuda itu. Dari
perlakuannya itu sangat jelas tergambar bahwa Bu Jeni memang sudah lama
memendam nafsu seksnya terhadap Samsul.
Bu Jeni yang bertelanjang dada dan hanya memakai celana dalam itu
mengocoki kontol Samsul penuh perasaan. Kemudian Bu Jeni merebahkan
tubuhnya merapat di sisi Samsul, tangan kanannya masih mengocok kontol
anak-muda itu. Kini mulut Bu Jeni bergerak menciumi perut Samsul. Bu
Jeni menunduk mencucupi, menjilati, dan memaguti kulit Samsul mulai dari
perut sampai dada. Di dada Samsul, mulut Bu Jeni membuka mulut lalu
mengecup sebentar puting susu Samsul sejenak lalu kemudian Bu Jeni
mengemuti puting susu itu penuh nafsu.
“Ohhh bu…oohh enaknya bu ohh…nnngggghhhooohhhh enaknya kontolku dikocokin gitu bu…ooohhh…ooohhh sayang…ooohhh Bu
Jeni…ooohh Bu Jeni sayang….ooohhh kocok yang enak bu
ohhh….nnnggghhhhssshhh…aaaahhhhhssshhhhhhsssaaahhh h….oooh Bu Jeni oohh…
…oooohhh hisap putingku bu oohh….ooohhhssshhh iyahhh…hhhssshhh ooohhh
yahhh jilatin bu…ooohhh enaknya…,”Samsul mendengus-dengus menahan
nikmatnya jilatan dan emutan Bu Jeni di putingnya, terutama kocokon
tangan Bu Jeni dikontolnya. Samsul menggeliat menyaksikan semua aksi Bu
Jeni. Sementara Bu Jeni semakin bernafsu mengemuti dan menciumi puting
Samsul, hal yang sama sekali belum pernah ia lakukan terhadap suaminya.
Apalagi mendengar erangan penuh nafsu anak muda itu membuatnya makin
suka. Bu Jeni merasakan betapa batang kontol Samsul yang dikocokinnya
itu semakin kaku, semakain besar dan berdenyut.
Bu Jeni menggesek seluruh tubuhnya ke tubuh Samsul. Ia semakin
merapatkan tubuhnya. Syahwat Bu Jeni semakin liar. Ia mengemut puting
serta mengocoki kontol Samsul dengan getaran tubuh yang panas.
“Ooohhhhh Bu Jeni ooohhhhhssshhhhss…,”Samsul makin mengerang saking menahan nafsunya.
Mendengar itu, Bu Jeni menyudahi emutannya di puting Samsul. Tetapi
tangannya tetap memegangi kontol Samsul. Bu Jeni mengangkat wajahnya. Ia
tersenyum mesum pada Samsul, matanya berkilat penuh birahi. Masih dalam
keadaan berbaring di sisi Samsul serta tangan yang meremasi kontol,
mulut Bu Jeni mendekati mulut Samsul. Bu Jeni membuka mulut lalu ia
menciumi bibir Samsul dan melumatnya. Samsul balas mengeluarkan lidah
dan menyedot lidah Bu Jeni. Tetapi hanya sebentar, karena Bu Jeni
menarik mulutnya. Mulut Samsul terbuka, mulut Bu Jeni kembali mendekat.
Mereka berciuman titpis saja, lalu Bu Jeni menarik lagi bibirnya. Begitu
terus sambil Samsul merasakan enaknya kontolnya dikocokin Bu Jeni.
“Nnngggmmhhhhh enak sayang?”tanya Bu Jeni.
“Ohh iya Bu. Enak Bu..,”balas Samsul.
“Ohhh sayang besarnya kontolmu ini. Ohh Samsul sayang…,”Bu Jeni memejamkan mata dan memagut mulut Samsul.
“Ohh enak banget Bu kontolku dikocokin gitu,”ujar Samsul ketika bibir mereka kembali lepas.
Bu Jeni mendekatkan wajahnya semakin dekat, bibir dan hidung mereka bersentuhan tipis. Mereka saling pandang penuh nakal.
“Kamu dah lama pengen main sama ibu kan?”tanya Bu Jeni.
“Ohhh iya Bu Jeni,”jawab Samsul.
“Ibu tahu kamu sering ngeliatin ibu dengan nafsu…,”ujar Bu Jeni.”Ibu tahu kamu sering curi pandang susu ibu kan?
Kamu dari dulu pengen begini sama ibu kan sayang…nnngggmmmhhhh..,”ucap Bu Jeni sambil memagut bibir Samsul.
Samsul membalas dan kali ini ia tangannya bergerak. Ia meraih kepala
pipi Bu Jeni lalu menahan gerakan Bu Jeni dan dengan begitu Samsul
secara rakus menjilati dan menciumi mulut wanita paruh baya itu. Bu Jeni
begitu suka dengan perlakuan itu.
“Oooo sayang…kontolmu panjang sayang…kontolmu keras banget Samsul…ohhh
Samsul ibu suka sama kontiolmu yang besar dan panjang…oooohhh Samsul ibu
udah gatel banget sayang…ohh Samsul sayang entotin ibu sekarang…,”Bu
Jeni menggeliat-geliat sambil menciumi bibir Samsul.
Ia lalu mendekap pipi Samsul dan memberi isyarat agar Samsul bangkit.
Samsul paham. Ia langsung bangkit dan kini Bu Jenilah yang telentang di
kasur. Samsul dengan tidak sabar bergerak ke selengakangan Bu Jeni. Ia
membuka paha Bu Jeni, lalu menempatkan tubuhnya di antara paha yang
terbuka itu. Ia memandangi celana dalam Bu Jeni yang sudah basah. Ohhh
memek ini busung banget, pikir Samsul.
Bu Jeni melihat Samsul menunduk dan kemudian ia merasakan celana
dalamnya diciumi. Samsul memang dengan bernafsu langsung menciumi celana
dalam Bu Jeni yang sangat merangsang dalam pandangannya itu. Samsul
membuka mulutnya melahap celana dalam itu.
Bu Jeni menaikkan pantatnya menyambut mulut Samsul,”Ooooohhhh
sayang…ooohhh Samsul buka celana dalam ibu sekarang sayang..oohhh sayang
ibu pengen ngentot sekarang sayang…ooohhh…ibu udah sange banget sayang…
oohhh Samsul entoti ibu sekarang…nnhhhhnnnngggggssshhhh…oohhh sayang
entoti ibu sekarang…,”Bu Jeni menggeliat-geliat dan menaikkan pinggul
menggeseki mulut Samsul.
Samsul yang memang sudah sangat bernafsu langsung membuka celana dalam
Bu Jeni. Dan ketika akhirnya celana dalam itu terbuka Samsul bisa
melihat lebatnya jembut Bu Jeni. Memek Bu Jeni yang montok membusung
semakin merangsang Samsul dengan adanya jembut yang lebat itu.
“Oooohhhh Bu Jeni lebatnya jembutmu ohhh bu,”ucap Samsul lalu menunduk lagi dan menciumi memek Bu Jeni.
“Ssssshhhhhhhnnnggggssshhh….,”Bu Jeni langsung mendesis bagai kucing
ketika merasa kulit memeknya yang sensitif disentuh lidah Samsul.
Samsul bergerak lagi menciumi pangkal paha bagian dalam Bu Jeni. Ia
mencupangui paha itu sampai memerah. “Oooohhh Bu Jeni memekmu tebal
bu…ohhh Bu Jeni…ohhh Bu Jeni memekmu montok banget
Bu..ohhhssmmmmhhhhh…,”kembali Samsul menjilati memek itu.
“Nnnnngggssshhhhhaaahhhhsshhh….aaahhh sayang entotin ibu sekarang
sayang…ooohhhhhssshhhh….,”Bu Jeni kembali menggeliat mengangkat
pinggulnya menyambut mulut Samsul.
Bu Jeni merasakan lidah anak muda itu menjulur memasuki lobang memeknya.
Ia merasakan mulut pemuda itu menciumi bibir memeknya yang sangat
basah.
“Oooohhh sayang…ooohhhh sayang…ooohhh sayang…,”Bu Jeni hanya bisa mendesah keeanakan.
Akhirnya Samsul menyudahi ciumannya di memek Bu Jeni. Ia menempatkan
posisi, lalu tangannya bergerak memegang kontolnya. Samsul mengocok
kontolnya sebentar, lalu kemudian ia mulai mengarahkan kepala kontolnya
yang besar ke lobang memek Bu Jeni. Samsul mendorong sedikit dan ujung
kontol itupun masuk sedikit ke lobang memek Bu Jeni. Samsul lalu
bergerak menindih tubuh bugil Bu Jeni.
Bu Jeni merasakan betapa kepala kontol yang besar itu mulai masuk
sedikit ke lobang memeknya. Ia merasakan betapa kontol itu tegang dan
besar. Bu Jeni langsung menggerakkan kaki menjepit paha Samsul. Ia
merangkul bahu anak muda itu. Bu Jeni memandang betapa warna birahi
tergambar di wajah pemuda itu. Dan Bu Jeni menyambutnya dengan memagut
bibir Samsul. Samsul menempatkan siku di sisi kepala Bu Jeni, lalu ia
mulai menikmati kontolnya yang masih masuk sedikit itu. Samsul mengocok
lobang memek Bu Jeni dengan kepala kontolnya saja. Dan itu membuat Bu
Jeni mendesah-desah merasakan nikmat.
“Oooooohhhhhsshhhhnnggghhhhmmmssshhh Samsul ooohhhhssshhh…,”desahan Bu Jeni begitu merangsang.
Ia memejamkan mata menikmati kocokan kontol anak muda itu.
“Nnnnnggggsshhh sayang…oohhh enaknya sayang…ooohhhh sayang oooohhhssss
besarnya kontolmu sayang ooohh…oohhh tekan lagi sayang..oohhh masukin
terus kontolmu sayang…ooohhh sayang oooohhh Samsul entoti lobang memek
ibu ooo….,”Bu Jeni begitu penuh syahwat merasakan kontol muda yang
sedang menggaulinya.
Dan itu membuat fantasi seksnya makin liar.
“Oooohhh Bu Jeni ohhhh enaknya ngentot sama Bu Jeni…oooh Bu Jeni sayang
ooohhhssshhssmmmhhh…,”Samsul begitu bernafsu menggeluti dan mengocoki
lobang memek ibu setengah baya itu dengan kepala kontolnya.
Lalu Samsul kembali menggerakkan pinggulnya mendorong. Samsul menekan lalu kontolnya yang besar dan panjang itupun masuk semua.
Bu Jeni langsung membuka mata. Ia merasakan besarnya kontol pemuda itu.
Bu Jeni begitu terangsang dengan panjangnya kontol itu serta tegangnya
batang kontol itu. Ia melihat Samsul terpejam. Bu Jeni lalu menciumi
mulut Samsul lalu berbisik di telinga Samsul,
“Ooooohhhh sayang besarnya kontolmu sayang…ooohhh enaknya…ohhhh kontolmu
panjang sekali Samsul sayang..ooohhh sayang..oohhh Samsul enak banget
memek ibu sayang ooohhhsss… nnmmmsshh…ooohh entoti lobang memek ibu
sayang oohhh…mmmmhhhhssshhh ooohhh Samsul, kamu dari dulu pengen
ngentotin ibu kayak gini kan sayang…oooohhh sayang besarnya kontolmu
Samsul ooohhh…ooohh kocok memekku sayang..ooohhh ibu suka ngentot sama
kamu nak Samsul ooosshhh….ooohh senggamai ibu sayang….oohh entoti…oohhh
sayang…enaknya ooohhh Samsul sayang gauli ibu sayang…oohhhh…,”Bu Jeni
semakin menuntaskan fantasi birahinya terhadap anak muda itu.
Samsul begitu menikmati mengentoti wanita paruh baya itu. Ia
menaik-turunkan pinggulnya. Kontolnya yang besar keluar masuk lobang
memek Bu Jeni.
Samsul begitu terangsang dengan kemontokan dan ketelanjangan Bu Jeni
yang sedang digenjotinya itu. Kadang ia teringat dengan Ilham temannya
dan kepada Pak Suriono suami Bi Jeni, akan tetapi justru itu membuat
nafsu birahinya terhadap Bu Jeni makin tak terbendung. Dengan penuh
perasaan ia mengentoti wanita paruh baya itu. Ia menekan kontolnya
dengan dalam sehingga ujung kontolnya masuk sangat dalam, dan membuat Bu
Jeni menggelinjang penuh syahwat birahi.
“Ooooogghhhsshhh sayang…kontolmu masuk dalam banget sayang…oohhh Samsul
panjangnya kontolmu sayang…oohhh tekan lagi sayang..ooohhh iyah
sayang…iyah sayang..oohhh yah gituh sayang…oohhh iyah sayang..oohhh
dalam banget kontolmu masuk Samsul oohhh panjangnya kontolmu
sayang…..iyah..oohhh kontolmu samapi mentok rahim ibu sayang…ohhh sayang
ohhh sayang tekan lagi sayang…ohhh sayang tekan sedalmnya sayang biar
kontolmu masuk mulut rahim ibu sayang…oohhh iyah sayang..ohhhh yah
gituhh…ohhh Samsul kontolmu masuk rahim ibu sayang…ohhhh sayang kepala
kontolmu masuk sayang…oohhh sayang besar sekali kepala kontolmu
sayang…ohhhh Samsul kepala kontolmu masuk ke rahim ibu sayang
ooohhhhssshhmmmhhh..sshhhaahhh kepala kontolmu masuk sampai rahim ibu
nak Samsul ooohhhh enaknya sayang…oohhhh enaknya kontolmu…ohhh enaknya
kontolmu…ohhh…oohhh entotin ibu sayang…oohhh enaknya entotanmu
Samsul…oohhh ebaknya entotanmu sayang…oohhh Samsul sayang..ibu keenakan
sayang…oohhh lobang memek ibu keeanakan sayang…ohhhh
sayang…ooohhhsssmmmhh…,”
Bu Jeni begitu bernafsu dengan ukuran kontol Samsul yang keluar masuk
lobang memeknya. Bu Jeni semakain menjepitkan kakinya ke paha Samsul dan
ia mendesakkan pinggulnya keatas menerima entotan-entotan Samsul. Bu
Jeni begitu bernafsu dengan kontol pemuda itu. Bu Jeni sangat ingin
setiap tusukan kontol Samsul langsung memasuki rahimnya. Ia begitu gatal
dan penuh birahi.
“Oooohhhh Bu Jeni sayang…enaknya menggauli tubuhmu Bu Jeni…ohhh enaknya
kontolku masuk memek Bu Jeni…ooongggggsshhh aaahhhsss oohh Bu Jeni
enaknya lobang memekmu Bu…ooohhh Bu Jeni…oooo Bu Jeni rasanya kontolku
masuk dalam banget bu….ooohhh enaknya mengentoti memekmu bu…oohhh Bu
Jeni sayang…oohhh sayang…ooohhh sayang…oohh bu aku keenakan bu…aku suka
ngentot sama ibu…oohhh…,”Samsul juga memuaskan fantasi seksnya terhadap
Bu Jeni yang selama ini menggoda hayalnya.
“Oooohhhgghhsshhooohhh iyah sayang…oh ibu juga suka ngentot sama kamu
sayang…ibu bisa ketagihan ngentot sama kamu sayang..ohhh kontolmu besar
sayang..ohhh sayang kontolmu panjang sayang..ohhh enaknya kontolmu.. ibu
bisa ketagihan sayangooo…. ohhhh…ohh tekan lagi sayang…oooggsshhh
sayangku Samsul oooohh ….aaaaacccchhhsssshhh…enaknya
entotanmu…oooouuugghhh sayang kontolmu mentok rahimku sayang…oooghh
sayang masuki rahim ibu sayang…ohhh enaknya…ohhh
enaknya….oooohhhgghhhsshh enaknya kontolmu…,”Bu Jeni mendesakkan
tubuhnya ke tubuh Samsul untuk mendapatkan kenikmatan yang lebih.
Selangkangan mereka kadang melekat erat. Pangkal batang kontol Samsul
sampai mentok dengan selangkangan Bu Jeni. Kadang mereka saling memompa
dengan cepat. Mereka saling menggenjot penuh birahi. Samsul mendesakkan
pinggulnya ke selangkangan Bu Jeni. Ia begitu bernafsu menggagahi wanita
paruh baya itu. Mereka kadang memiliki rasa hayal yang sama saat itu.
Di mana mereka melakukan perselingkuhan yang penuh mesum itu di rumah Bu
Jeni, bahkan di ranjang yang biasa digunakan oleh Bu Jeni dan suaminya
Suriono Rusmanto. Dan itu semua hanya membuat hayal syahwat kedua insan
berbeda usia itu makin bergelora dan nakal.
Jadwal Pertandingan Bola
“Oooohhh sayang…enaknya ngentot sama kamu…ohhh Samsul ibu suka kontolmu
sayang..iyah sayang..oohh iyahh sayang…oohh iyah gituh sayang…ooohh
entoti terus lobang memekku..oooghhh sayang enaknya entotanmu…oohhh
sayangku Samsul…oooohhh…ooohhh…ooohhh… ooohhh… ooohhh… ooohhh…aaacccghhh
sayang sebentar lagi ibu mau kelura sayang..ooohhh emtoti yang kuat
sayang… ooohh pompa memek ibu…ooohhh yahhh sayang…oohh Samsul oohh
gagahi ibu sayang…ooocchhh sebnetar lagi sayang…ooohhh… ooohhh…
ooohhhsss…. Ooohhh… ooohhh…,”Bu Jeni makin merapatkan pinggulnya untuk
mendapatkan tusukan-tusukan kontol Samsul yang paling dalam.
“Oooohhhhh sayangku Bu Jeni…oohhh enaknya ngentoti memekmu bu…ooohhh
enaknyabu… ooohhh Bu Jeni lobang memekmu enak…,”Samsul makin mempercepat
entotannya.
Ia makin mendesakkan pinggulnya ke selangkangan Bu Jeni yang begitu
terbuka.”Ooooghh Bu Jeni aku juga mau keluar bu…oohhh enak banget
bu…oohggg enaknya kontolku bu…,”
“Ooohhhggg sayang entot yang dalam sayang….tusuk yang dalam sayang…yahh
masukin kontol panjangmu lebih dalam lagi sayang biar enak sayang
oohgghhhhsshh..oogghh besarnya kontolmu Samsul…ohhgg makin tegang
sayang…oohgg kontolmu makin besar sayang….sayangku Samsul tekan kontolmu
lebih dalam sayang….oogghh masukin kontolmu makin dalam ke rahim ibu
sayang…
Oohhh sayangku tekan kontolmu biar masuk rahim ibu sayang…ohhh yahh…oohh
yah …oohh yahhh gituhh sayang…ohhhh sayangku…masukin rahimku
sayang…oohhh sayang keluarin spermamu sayang…oogghh yahh sayang oohh
masukin spermamu dalam rahim ibu sayang…oohhh tekan lebih dalam sayang
biar spermamu masuk rahim ibu sayang…oohggg…oosshh yah sayangku…oohhh
yahh sayang….oohhh keluarin manimu sayang…oohh sayang keluarin spermamu
dalam rahimku sayang…oogghh sayang… ooohhssshhhss entotin lobang memek
ibu sayang…oohhsshhh Samsul sayang keluarin spermamu yang banyak dalam
rahim ibu sayang..ohhh sayang keluarin spermamu yang banyak
sayang…oohhggg Samsul oohhh Samsul sayang..keluarin spermamu yang banyak
ke dalam rahim ibu sayang biar ibu hamil sayang…ooohhgggg sayangku
Samsul..ohhh sayangku Samsul ibu pengen hamil oleh spermamu sayang…oohhh
yah entotin terus memek ibu sayang…ooohhh Samsul ibu pengen hamil oleh
kontolmu sayang…
Oohhh keluarin spermamu yang banyak dalam rahim ibu sayang biar ibu
hamil…ooohh ibu masih bisa hamil sayang…oohhh Samsul sayang hamili ibu
sayang…oohhh sayang entot ibu samapai hamil sayang…oohhh Samsul hamili
ibu sayang…kamu pengen ibu hamil kan sayang…ooohhhsssmmmhh kamu pengen
ngenotin ibu sampai hamil kan sayang…oohhh …oohhh keluarin manimu yang
banyak dalam rahimku sayang…ooohhh Samsul sayang hamili ibu…aahhh hamili
ibu sayang…entoti ibu samapai hamil…,”
Berita Sepak bola
Samsul semakin liar menggenjot tubuh Bu Jeni. Hayalnya benar-benar
terpuaskan. Samsul memang sering berhayal bisa ngentotin Bu Jeni sampai
ibu paruh baya itu hamil. Ia semakin menggoyangkan pinngulnya. Ujung
kontolnya semakin gatal. Samsul menusukkan kontolnya dengan tusukan yang
dalam. Dan akhirnya ia merasa akan mengeluarkan spermanya.
“Ohhh Bu Jeni aku mau keluar…ooooooooooooooooohhhhhhh sayangku Bu
Jeni…aaacchhh ooohhh Bu Jeni aku keluar sayang….ohhh spermaku lagi
banyak bu…oohhh Bu Jeni kuhamili kau Bu…oohhh Bu Jeni aku keluar…oohh Bu
Jeni ini spermaku sayang…ooooooooooooohhh ooooggghhhh sayang akan
kubuntingin kau bu…oooooooooooooogghhh….,”Samsul menekan kontolnya
sedalam-dalamnya sambil mengerang.
Selangkangan mereka menempel begitu ketat. Gerakan-gerakan ritmis dan
otomastis mengiringi menempelnya kedua pinggul mereka. Gerakan-gerakan
ritmis itu menandakan kedua kelamin mereka sedang memompakan sperma
masing-masing. Bu Jeni begitu puas oleh persetubuhan itu. Tangannya dan
kakainya mendekap kuat pinggul dan pantat Samsul. Bu Jeni sangat ingin
kontol pemuda itu masuk makin dalam ke rahimnya. Dan Bu Jeni merasakan
kepala kontol anak muda itu memasuki rahimnya dan ia merasakan kontol
yang besar dan panjang itu berdenyut-denyut. Bu Jeni merasakan kontol
itu mengganguk-angguk dalam lobang rahimnya menyemprotkan sperma yang
begitu banyak memasuki rahimnya. Bu Jeni tidak tahu mengapa ia begitu
ingin dihamili oleh Samsul.
Bu Jeni mendesah setelah persetubuhan nikmat itu. Ia berbisik di telinga
Samsul, “Ohhh sayang, spermamu banyak banget masuk rahim ibu. Oh sayang
ibu bisa hamil sayang…ooogghhh sayangku Samsul, ibu pengen banget hamil
oleh kontolmu ini sayang…,”
Nafas Samsul menderu-deru. Persetubuhan dengan Bu Jeni yang bertubuh
montok semok dan merangsang itu betul-betul menimbulkan nikmat yang luar
biasa. Dan kini nafasnya dan nafas Bu Jeni bagai bersahutan-sahutan.
Samsul mengangkat wajahnya, dan memandangi wajah wanita paruh baya itu. Lalu ia melumat bibir Bu Jeni dan berbisk,
“Aku juga pengen ibu hamil. Ohhgghhh Bu Jeni, sejak pertama kali bertemu
ibu, aku sudah pengen banget menghamilimu bu..,”desah Samsul.
“Aku juga sayang. Sejak pertama kali jumpa sama kamu, ibu tahu kamu
pengen ngentot sama ibu. Matamu yang sering curi pandang sama ibu
membuat ibu tahu kamu pengen banget ngentotin ibu, dan ibu tahu kamu
pengen mengahamili ibu…mmmmhhhh…,”Bu Jeni membalas dengan mengecup bibir
Samsul.
Mereka bergelut sepanjang hari hingga malam… Berkali-kali Samsul
menyetubuhi Bu Jeni… Berkali-kali Bu Jeni merasakan rahimmnya disembur
terus-menerus oleh mani Samsul yang hangat dan kental… Kontol Samsul
yang besar dan panjang benar-benar memuaskan dahaga liarnya yang binal…
Ia begitu meresapi tusukan-tusukan kontol besar dan panjang Samsul di
lobang memeknya… Ia merasa kembali hidup penuh gairah… Samsul begitu
merasakan kepuasan seksual yang penuh ketika menggagahi wanita paruh
baya itu.. bahkan mengetahui Bu Jeni adalah istri orang semakin
menggelorakan nafsu seksnya… Ia begitu bernafsu setiap kali menggenjoti
tubuh Bu Jeni… Dan ia selalu menghentakkan pinggulnya, menusuk sangat
dalam ke lobang memek Bu Jeni ketika kontolnya menyemprotkan mani ke
dalam rahim Bu Jeni.. Dan itu semua benar-benar memuaskan fantasi
seksnya…
Sesudah permainan seks yang liar itu mereka sekali seminggu berjumpa di
sebuah hotel. Dalam jangka waktu itu Bu Jeni pernah merayu suaminya
dengan gaya yang palsu… Ia mengajak suaminya bersetubuh… Bu Jeni
berbisik di telinga suaminya: “Aku ingin punya anak lagi… Dan setelah
persetubuhan, Bu Jeni ke kamar mandi membuang semua sperma suaminya….
Dua setengah bulan setelah persetubuhan pertama, Bu Jeni dan Samsul
kembali bergelut di ranjang sebuah hotel… Di akhir persetubuhan Bu Jeni
menciumi leher dan telinga Samsul, dan berbisik:…Oh sayang…aku hamil…
Aku mengandung anakmu..,”
http://majalahlendir.com/cerita-sex-nafsu-ibu-jeni-bertubuh-sexy/