Selasa, 08 November 2016

http://www.grannyfucks.me/id/isteri.html

https://www.sexvid.xxx/c/?utm_source=xdtraffic&utm_medium=skimmed&utm_campaign=xdtraffic_hdx

Sabtu, 02 Juli 2016

http://www.porncomix.info/page/12/

http://www.porncomix.info/velamma-60-village-of-the-godmother/

http://www.porncomix.info/milftoon-party-time-2/

http://www.porncomix.info/in-the-nurses-room/

http://www.porncomix.info/rehabilitation-ward-24-hour/

http://www.porncomix.info/mother-gets-horny/

http://www.porncomix.info/dad-daughter-diaries-18/

http://www.porncomix.info/sabrina-the-teenage-witch-1-heart-log/

http://www.porncomix.info/kamasutra-house/

http://www.porncomix.info/savita-bhabhi-60-a-family-affair/

http://www.porncomix.info/super-special-halloween-2015-witchking00/

http://www.porncomix.info/milftoon-lemonade-4/

http://www.porncomix.info/jab-comix-farm-lessons-12/

http://www.porncomix.info/ay-papi-3-color/

http://www.porncomix.info/milf-muffy-iii/

http://www.porncomix.info/illustrated-interracial-ghetto-teen-2/

http://www.porncomix.info/jabcomix-my-mom-radio-star/

http://www.porncomix.info/seiren-comics/

http://www.porncomix.info/happily-married/

http://www.porncomix.info/milftoon-beach-adventure-2/

http://www.porncomix.info/milftoon-beach-adventure-5/ ( ena )

http://www.porncomix.info/hot-secretary-interracialporn/

http://www.porncomix.info/no-vacancies-pig-king/

http://www.porncomix.info/sweet-oblivious-ranmabooks/

http://www.porncomix.info/y3df-caught/

http://www.porncomix.info/y3df-workout/( ena )

http://www.porncomix.info/obsession-beach-2/

http://www.porncomix.info/the-new-iron-giant/ ( ena )

http://www.porncomix.info/milftoonbeach-casting/

http://www.porncomix.info/seduced-amanda-daddys-girl/

http://www.porncomix.info/panty-hentai-interracial/

http://www.porncomix.info/mamabliss-special-delivery/ (ena )

http://www.porncomix.info/darlsborough-university-04/

http://www.porncomix.info/seduced-amanda-caribbean-vacation/ ( ena  )

http://www.porncomix.info/two-boys-rape-a-woman-at-the-haircut/

http://www.porncomix.info/shadbase-the-incesibles/ ( ena )

http://www.porncomix.info/dreamweaver-pirates-vs-ninjas/

http://www.porncomix.info/jkr-comix-the-habit/

http://www.porncomix.info/two-sisters-and-one-brother/

http://www.porncomix.info/velamma-60-village-of-the-godmother/(ENA)

http://www.porncomix.info/mom-sonadultery-feast/

http://www.porncomix.info/glassfish-vivis-head-salon/

http://www.porncomix.info/life-dickem/

http://www.porncomix.info/milftoon-nympho-2-full/

http://www.porncomix.info/lustomic-twins/

http://www.porncomix.info/zombie-attack/

http://www.porncomix.info/attack-shyvana-league-legends/

http://www.porncomix.info/milftoon-cumbuckets-running/

http://www.porncomix.info/pocahontas-more-dicks/

http://www.porncomix.info/the-basement/

http://www.porncomix.info/caught/

http://www.porncomix.info/father-daughter-ryouko-kyouko-urakan/

http://www.porncomix.info/old-family-tradition-icws/

http://www.porncomix.info/sex-grandma-naruto-sex/

http://www.porncomix.info/grandma-love-incest/

http://www.porncomix.info/seduced-amanda-helping-my-brother-out/

http://www.pornx.com.es/tag/pregnant/





Sabtu, 12 Maret 2016


Cerita Dewasa Populer Habis Di Jilat Memekku Di Entot Mas Roy

Cerita Dewasa Populer Habis Di Jilat Memekku Di Entot Mas Roy | Nama saya Diana. Saya sedang bingung sekali saat ini. Saya tidak tahu harus berbuat apa. Karenanya saya akan mencoba menceritakan sedikit pengalaman hidup saya yang baru saya hadapi baru-baru ini.
Cerita Dewasa Populer Habis Di Jilat Memekku Di Entot Mas Roy Cerita Dewasa Populer Habis Di Jilat Memekku Di Entot Mas Roy Cerita Dewasa Populer Habis Di Jilat Memekku Di Entot Mas Roy Amoy ngentot 3
Cerita Dewasa Populer Habis Di Jilat Memekku Di Entot Mas Roy | Umur Saya 27 tahun. Saya sudah berkeluarga dan sudah mempunyai anak satu. Saya menikah dengan seorang pria bernama Niko. Niko adalah suami yang baik. Kami hidup berkecukupan. Niko adalah seorang pengusaha yang sedang meniti karir.
Karena kesibukannya, dia sering keluar kota . Dia kasian kepada saya yang tinggal sendiri dirumah bersama anak saya yang berusia 2 tahun. Karenanya ia lantas mengajak adiknya yang termuda bernama Roy yang berusia 23 tahun untuk tinggal bersama kami. Roy adalah seorang mahasiswa tingkat akhir di sebuah PTS. Kehidupan rumah tangga saya bahagia, hingga peristiwa terakhir yang saya alami.
Selama kami menikah kehidupan sex kami menurut saya normal saja. Saya tidak tahu apa yang dimaksud dengan orgasme. Tahulah, saya dari keluarga yang kolot. Memang di SMA saya mendapat pelajaran seks, tetapi itu hanya sebatas teori saja. Saya tidak tahu apa yang dinamakan orgasme.
Saya memang menikmati sex. Saat kami melakukannya saya merasakan nikmat. Tetapi tidak berlangsung lama. Suami saya mengeluarkan spermanya hanya dalam 5 menit. Kemudian kami berbaring saja. Selama ini saya sangka itulah seks. Bahkan sampai anak kami lahir dan kini usianya sudah mencapai dua tahun. Dia seorang anak laki-laki yang lucu.
Di rumah kami tidak mempunyai pembantu. Karenanya saya yang membersihkan semua rumah dibantu oleh Roy . Roy adalah pria yang rajin. Secara fisik dia lebih ganteng dari suami saya. Suatu ketika saat saya membersihkan kamar Roy , tidak tersengaja saya melihat buku Penthouse miliknya. Saya terkejut mengetahui bahwa Roy yang saya kira alim ternyata menyenangi membaca majalah ‘begituan’.
Lebih terkejut lagi ketika saya membaca isinya. Di Penthouse ada bagian bernama Penthouse Letter yang isinya adalah cerita tentang fantasi ataupun pengalaman seks seseorang. Saya seorang tamatan perguruan tinggi juga yang memiliki kemampuan bahasa Inggris yang cukup baik.
Saya tidak menyangka bahwa ada yang namanya oral seks. Dimana pria mengulum bagian yang paling intim dari seorang wanita. Dan wanita melakukan hal yang sama pada mereka. Sejak saat itu, saya sering secara diam-diam masuk ke kamar Roy untuk mencuri-curi baca cerita yang ada pada majalah tersebut.
Suatu ketika saat saya sibuk membaca majalah itu, tidak saya sadari Roy datang ke kamar. Ia kemudian menyapa saya. Saya malu setengah mati. Saya salting dibuatnya. Tapi Roy tampak tenang saja. Ketika saya keluar dari kamar ia mengikuti saya.
Saya duduk di sofa di ruang TV. Ia mengambil minum dua gelas, kemudian duduk disamping saya. Ia memberikan satu gelas kepada saya. Saya heran, saya tidak menyadari bahwa saya sangat haus saat itu. Kemudian ia mengajak saya berbicara tentang seks. Saya malu-malu meladeninya. Tapi ia sangat pengertian. Dengan sabar ia menjelaskan bila ada yang masih belum saya ketahui.
Tanpa disadari ia telah membuat saya merasa aneh. Excited saya rasa. Kini tangannya menjalari seluruh tubuh saya. Saya berusaha menolak. Saya berkata bahwa saya adalah istri yang setia. Ia kemudian memberikan argumentasi bahwa seseorang baru dianggap tidak setia bila melakukan coitus. Yaitu dimana sang pria dan wanita melakukan hubungan seks dengan penis pada vagina.
Ia kemudian mencium bagian kemaluan saya. Saya mendorong kepalanya.
Tangannya lalu menyingkap daster saya, sementara tangan yang lain menarik lepas celana dalam saya. Ia lalu melakukan oral seks pada saya. Saya masih mencoba untuk mendorong kepalanya dengan tangan saya. Tetapi kedua tangannya memegang kedua belah tangan saya. Saya hanya bisa diam. Saya ingin meronta, tapi saya merasakan hal yang sangat lain.
Tidak lama saya merasakan sesuatu yang belum pernah saya alami seumur hidup saya. Saya mengerang pelan. Kemudian dengan lembut menyuruhnya untuk berhenti. Ia masih belum mau melepaskan saya. Tetapi kemudian anak saya menangis, saya meronta dan memaksa ingin melihat keadaan anak saya.
Barulah ia melepaskan pegangannya. Saya berlari menemui anak saya dengan beragam perasaan bercampur menjadi satu. Ketika saya kembali dia hanya tersenyum. Saya tidak tahu harus bagaimana. Ingin saya menamparnya kalau mengingat bahwa sebenarnya ia memaksa saya pada awalnya. Tetapi niat itu saya urungkan. Toh ia tidak memperkosa saya. Saya lalu duduk di sofa kali ini berusaha menjaga jarak. Lama saya berdiam diri.
Ia yang kemudian memulai pembicaraan. Katanya bahwa saya adalah seorang wanita baru. Ya, saya memang merasakan bahwa saya seakan-akan wanita baru saat itu. Perasaan saya bahagia bila tidak mengingat suami saya. Ia katakan bahwa perasaan yang saya alami adalah orgasme. Saya baru menyadari betapa saya telah sangat kehilangan momen terindah disetiap kesempatan bersama suami saya.
Hari kemudian berlalu seperti biasa. Hingga suatu saat suami saya pergi keluar kota lagi dan anak saya sedang tidur. Saya akui saya mulai merasa bersalah karena sekarang saya sangat ingin peristiwa itu terulang kembali. Toh, ia tidak berbuat hal yang lain.
Saya duduk di sofa dan menunggu dia keluar kamar. Tapi tampaknya dia sibuk belajar dikamar. Mungkin dia akan menghadapi mid-test atau semacamnya. Saya lalu mencari akal supaya dapat berbicara dengannya.
Saya kemudian memutuskan untuk mengantarkan minuman kedalam kamar.
Disana ia duduk di tempat tidur membaca buku kuliahnya. Saya katakan supaya dia jangan lupa istirahat sambil meletakkan minuman diatas meja belajarnya. Ketika saya permisi hendak keluar, ia berkata bahwa ia sudah selesai belajar dan memang hendak istirahat sejenak. Ia lalu mengajak saya ngobrol. Saya duduk ditempat tidur lalu mulai berbicara dengannya.
Tidak saya sadari mungkin karena saya lelah seharian, saya sambil berbicara lantas merebahkan diri diatas tempat tidurnya. Ia meneruskan bicaranya. Terkadang tangannya memegang tangan saya sambil bicara. Saat itu pikiran saya mulai melayang teringat kejadian beberapa hari yang lalu.
Melihat saya terdiam dia mulai menciumi tangan saya. Saat saya sadar, tangannya telah berada pada kedua belah paha saya, sementara kepalanya tenggelam diantara selangkangan saya. Oh, betapa nikmatnya. Kali ini saya tidak melawan sama sekali. Saya menutup mata dan menikmati momen tersebut.
Nafas saya semakin memburu saat saya merasakan bahwa saya mendekati klimaks. Tiba-tiba saya merasakan kepalanya terangkat. Saya membuka mata bingung atas maksud tujuannya berhenti. Mata saya terbelalak saat memandang ia sudah tidak mengenakan bajunya. Mungkin ia melepasnya diam-diam saat saya menutup mata tadi.
Tidak tahu apa yang harus dilakukan saya hanya menganga saja seperti orang bodoh. Saya lihat ia sudah tegang. Oh, betapa saya ingin semua berakhir nikmat seperti minggu lalu. Tangan kirinya kembali bermain diselangkangan saya sementara tubuhnya perlahan-lahan turun menutupi tubuh saya.
Perasaan nikmat kembali bangkit. Tangan kanannya lalu melolosi daster saya. Saya telanjang bulat kini kecuali bra saya. Tangan kirinya meremasi buah dada saya. Saya mengerang sakit. Tangan saya mendorong tangannya, saya katakan apa sih maunya. Dia hanya tersenyum.
Saya mendorongnya pelan dan berusaha untuk bangun. Mungkin karena intuisinya mengatakan bahwa saya tidak akan melawan lagi, ia meminggirkan badannya. Dengan cepat saya membuka kutang saya, lalu rebah kembali.
Ia tersenyum setengah tertawa. Dengan sigap ia sudah berada diatas tubuh saya kembali dan mulai mengisapi puting susu saya sementara tangan kanannya kembali memberi kehidupan diantara selangkangan saya dan tangan kirinya mengusapi seluruh badan saya.
Selama kehidupan perkawinan saya dengan Niko, ia tidak pernah melakukan hal-hal seperti ini saat kami melakukan hubungan seks. Seakan-akan seks itu adalah buka, mulai, keluar, selesai. Saya merasakan diri saya bagaikan mutiara dihadapan Roy .
Kemudian Roy mulai mencium bibir saya. Saya balas dengan penuh gairah. Sekujur tubuh saya terasa panas sekarang. Kemudian saya rasakan alatnya mulai mencari-cari jalan masuk. Dengan tangan kanan saya, saya bantu ia menemukannya. Ketika semua sudah pada tempatnya, ia mulai mengayuh perahu cinta kami dengan bersemangat.
Kedua tangannya tidak henti-hentinya mengusapi tubuh dan dada saya. Saya hanya bisa memejamkan mata saya. Aduh, nikmatnya bukan kepalang.
Tangannya lalu mengalungkan kedua tangan saya pada lehernya. Saya membuka mata saya. Ia menatap mata saya dengan sejuta arti. Kali ini saya tersenyum. Ia balas tersenyum. Mungkin karena gemas melihat saya, bibirnya lantas kembali memagut.
Oh, saya merasakan waktunya telah tiba. Kedua tangan saya menarik tubuhnya agar lebih merapat. Dia tampaknya mengerti kondisi saya saat itu. Ini dibuktikannya dengan mempercepat laju permainan. Ahh, saya mengerang pelan. Kemudian saya mendengar nafasnya menjadi berat dan disertai erangan saya merasakan kemaluan saya dipenuhi cairan hangat.
Sejak saat itu, saya dan dia selalu menunggu kesempatan dimana suami saya pergi keluar kota untuk dapat mengulangi perbuatan terkutuk itu. Betapa nafsu telah mengalahkan segalanya. Setiap kali akan bercinta, saya selalu memaksanya untuk melakukan oral seks kepada saya. Tanpa itu, saya tidak dapat hidup lagi. Saya benar-benar memerlukannya.
Dia juga sangat pengertian. Walaupun dia sedang malas melakukan hubungan seks, dia tetap bersedia melakukan oral seks kepada saya. Saya benar-benar merasa sangat dihargai olehnya.
Kini saya bagaikan memiliki dua suami. Saya diperlakukan dengan baik oleh keduanya. Saya tahu suami saya sangat mencintai saya. Saya juga sangat mencintai suami saya. Tetapi saya tidak bisa melupakan kenikmatan yang telah diperkenalkan oleh Roy kepada saya.
Suami saya tidak pernah curiga sebab Roy tidak berubah saat suami saya ada di rumah. Tetapi bila Niko sudah pergi keluar kota , dia memperlakukan saya sebagaimana istrinya. Dia bahkan pernah memaksa untuk melakukannya di kamar kami. Saya menolak dengan keras. Biar bagaimana saya akan merasa sangat bersalah bila melakukannya ditempat tidur dimana saya dan Niko menjalin hubungan yang berdasarkan cinta.
Saya katakan dengan tegas kepada Roy bahwa dia harus menuruti saya. Dia hanya mengangguk saja. Saya merasa aman sebab dia tunduk kepada seluruh perintah saya. Saya tidak pernah menyadari bahwa saya salah. Benar-benar salah.
Suatu kali saya disuruh untuk melakukan oral seks kepadanya. Saya benar benar terkejut. Saya tidak dapat membayangkan apa yang harus saya lakukan atas ‘alat’-nya. Saya menolak, tetapi dia terus memaksa saya. Karena saya tetap tidak mau menuruti kemauannya, maka akhirnya ia menyerah.
Kejadian ini berlangsung beberapa kali, dengan akhir dia mengalah. Hingga terjadi pada suatu hari dimana saat saya menolak kembali dia mengancam untuk tidak melakukan oral seks kepada saya. Saya bisa menikmati hubungan seks kami bila dia telah melakukan oral seks kepada saya terlebih dahulu.
Saya tolak, karena saya pikir dia tidak serius. Saya berpikir bahwa dia masih menginginkan seks sebagaimana saya menginginkannya. Ternyata dia benar-benar melakukan ancamannya. Dia bahkan tidak mau melakukan hubungan seks lagi dengan saya. Saya bingung sekali. Saya membutuhkan cara untuk melepaskan diri dari kerumitan sehari-hari. Bagi saya, seks merupakan alat yang dapat membantu saya menghilangkan beban pikiran.
Selama beberapa hari saya merasa seperti dikucilkan. Dia tetap berbicara dengan baik kepada saya. Tetapi setiap kali saya berusaha mengajaknya untuk melakukan hubungan seks dia menolak. Saya tidak tahu harus berbuat apa. Saya berusaha semampu saya untuk merayunya, tetapi dia tetap menolak.
Saya bingung, apa saya tidak cukup menarik. Wajah saya menurut saya cukup cantik. Pada masa-masa kuliah, banyak sekali teman pria saya yang berusaha mencuri perhatian saya. Teman wanita saya bilang bibir saya sensual sekali. Saya tidak mengerti bibir sensual itu bagaimana. Yang saya tahu saya tidak ambil pusing untuk hal-hal seperti itu.
Saya tidak diijinkan terlalu banyak keluar rumah oleh orang tua saya kecuali untuk keperluan les ataupun kursus. Saya orangnya supel dan tidak pilih-pilih dalam berteman. Mungkin hal ini yang (menurut saya pribadi) menyebabkan banyak teman pria yang mendekati saya.
Sesudah melahirkan, saya tetap melanjutkan aktivitas senam saya. Dari sejak masa kuliah saya senang senam. Saya tahu saya memiliki tubuh yang menarik, tidak kalah dengan yang masih muda dan belum menikah. Kulit saya putih bersih, sebab ibu saya mengajarkan bagaimana cara merawat diri.
Bila saya berjalan dengan suami saya, selalu saja pria melirik kearah saya. Suami saya pernah mengatakan bahwa dia merasa sangat beruntung memiliki saya. Saya juga merasa sangat beruntung memiliki suami seperti dia. Niko orangnya jujur dan sangat bertanggung jawab. Itu yang sangat saya sukai darinya. Saya tidak hanya melihat dari fisik seseorang, tetapi lebih dari pribadinya.
Tetapi Roy sendiri menurut saya sangatlah ganteng. Mungkin itu pula sebabnya, banyak teman wanitanya yang datang kerumah. Katanya untuk belajar. Mereka biasa belajar di teras depan rumah kami. Roy selain ganteng juga pintar menurut saya. Tidaklah sulit baginya untuk mencari wanita cantik yang mau dengannya.
Saya merasa saya ditinggalkan. Roy tidak pernah mengajak saya untuk melakukan hubungan seks lagi. Dia sekarang bila tidak belajar dikamar, lebih banyak menghabiskan waktunya dengan teman-teman wanitanya. Saya kesepian sekali dirumah. Untung masih ada anak saya yang paling kecil yang dapat menghibur.
Hingga suatu saat saya tidak dapat menahan diri lagi. Malam itu, saat Roy masuk ke kamarnya setelah menonton film, saya mengikutinya dari belakang.
Saya katakan ada yang perlu saya bicarakan. Anak saya sudah tidur saat itu. Dia duduk di tempat tidurnya. Saya bilang saya bersedia melakukannya hanya saya tidak tahu apa yang harus saya perbuat.
Dengan gesit dia membuka seluruh celananya dan kemudian berbaring. Dia katakan bahwa saya harus menjilati penisnya dari atas hingga bawah.
Walaupun masih ragu-ragu, saya lakukan seperti yang disuruh olehnya.
Penisnya mendadak ‘hidup’ begitu lidah saya menyentuhnya. Kemudian saya disuruh membasahi seluruh permukaan penisnya dengan menggunakan lidah saya.
Dengan bantuan tangan saya, saya jilati semua bagian dari penisnya sebagaimana seorang anak kecil menjilati es-krim. Tidak lama kemudian, saya disuruh memasukkan penisnya kedalam mulut saya. Saya melonjak kaget. Saya bilang, dia sendiri tidak memasukkan apa apa kedalam mulutnya saat melakukan oral seks kepada saya, kenapa saya harus dituntut melakukan hal yang lebih.
Dia berkata bahwa itu disebabkan karena memang bentuk genital dari pria dan wanita berbeda. Jadi bukan masalah apa-apa. Dia bilang bahwa memang oral seks yang dilakukan wanita terhadap pria menuntut wanita memasukkan penis pria kedalam mulutnya. Sebenarnya saya juga sudah pernah baca dari majalah-majalah Penthouse miliknya, saya hanya berusaha menghindar sebab saya merasa hal ini sangatlah tidak higienis.
Karena khawatir saya tidak memperoleh apa yang saya inginkan, saya menuruti kemauannya. Kemudian saya disuruh melakukan gerakan naik dan turun sebagaimana bila sedang bercinta, hanya bedanya kali ini, penisnya berada di dalam mulut saya, bukan pada vagina saya.
Selama beberapa menit saya melakukan hal itu. Saya perlahan-lahan menyadari, bahwa oral seks tidaklah menjijikkan seperti yang saya bayangkan. Dulu saya membayangkan akan mencium atau merasakan hal-hal yang tidak enak. Sebenarnya hampir tidak terasa apa-apa. Hanya cairan yang keluar dari penisnya terasa sedikit asin. Masalah bau, seperti bau yang umumnya keluar saat pria dan wanita berhubungan seks.
Tangannya mendorong kepala saya untuk naik turun semakin cepat. Saya dengar nafasnya semakin cepat, dan gerakan tangannya menyebabkan saya bergerak semakin cepat juga. Kemudian menggeram pelan, saya tahu bahwa dia akan klimaks, saya berusaha mengeluarkan alatnya dari mulut saya, tetapi tangannya menekan dengan keras. Saya panik. Tidak lama mulut saya merasakan adanya cairan hangat, karena takut muntah, saya telan saja dengan cepat semuanya, jadi tidak terasa apa-apa.
Saat dia sudah tenang, dia kemudian melepaskan tangannya dari kepala saya. Saya sebenarnya kesal karena saya merasa dipaksa. Tetapi saya diam saja. Saya takut kalau dia marah, semua usaha saya menjadi sia-sia saja.
Saya bangkit dari tempat tidur untuk pergi berkumur. Dia bilang bahwa saya memang berbakat. Berbakat apanya, kalau dia main paksa lagi saya harus hajar dia.
Sesudah nafasnya menjadi tenang, dia melakukan apa yang sudah sangat saya tunggu-tunggu. Dia melakukan oral seks kepada saya hampir 45 menit lebih.
Aduh enak sekali. Saya orgasme berulang-ulang. Kemudian kami mengakhiri-nya dengan bercinta secara ganas.
———
Sejak saat itu, oral seks merupakan hal yang harus saya lakukan kepadanya terlebih dahulu sebelum dia melakukan apa-apa terhadap saya. Saya mulai khawatir apakah menelan sperma tidak memberi efek samping apa-apa kepada saya. Dia bilang tidak, malah menyehatkan. Karena sperma pada dasarnya protein. Saya percaya bahwa tidak ada efek samping, tetapi saya tidak percaya bagian yang ‘menyehatkan’ . Hanya saya jadi tidak ambil pusing lagi.
Tidak lama berselang, sekali waktu dia pulang kerumah dengan membawa kado. Katanya untuk saya. Saya tanya apa isinya. Baju katanya. Saya gembira bercampur heran bahwa perhatiannya menjadi begitu besar kepada saya. Saat saya buka, saya terkejut melihat bahwa ini seperti pakaian dalam yang sering digunakan oleh wanita bila dipotret di majalah Penthouse. Saya tidak tahu apa namanya, tapi saya tidak bisa membayangkan untuk memakainya.
Dia tertawa melihat saya kebingungan. Saya tanyakan langsung kepadanya sebenarnya apa sih maunya. Dia bilang bahwa saya akan terlihat sangat cantik dengan itu. Saya bilang no way. Saya tidak mau dilihat siapapun menggunakan itu. Dia bilang bahwa itu sekarang menjadi ‘seragam’ saya setiap saya akan bercinta dengannya.
Karena saya pikir toh hanya dia yang melihat, saya mengalah. Memang benar, saat saya memakainya, saya terlihat sangat seksi. Saya bahkan juga merasa sangat seksi. Saya menggunakannya didalam, dimana ada stokingnya, sehingga saya menggunakan pakaian jeans diluar selama saya melakukan aktivitas dirumah seperti biasa. Efeknya sungguh diluar dugaan saya. Saya menjadi, apa itu istilahnya, horny (?) sekali.
Saya sudah tidak tahan menunggu waktunya tiba. Dirinya juga demikian tampaknya. Malam itu saat saya melucuti pakaian saya satu persatu, dia memandangi seluruh tubuh saya dengan sorot mata yang belum pernah saya lihat sebelumnya. Kami bercinta bagaikan tidak ada lagi hari esok.
Sejak saat itu, saya lebih sering lagi dibelikan pakaian dalam yang seksi olehnya. Saya tidak tahu dia mendapatkan uang darimana, yang saya tahu semua pakaian ini bukanlah barang yang murah. Lama-kelamaan saya mulai khawatir untuk menyimpan pakaian ini dilemari kami berdua (saya dan Niko) sebab jumlahnya sudah termasuk banyak. Karenanya, pakaian ini saya taruh di dalam lemari Roy .
Dia tidak keberatan selama saya bukan membuangnya. Katanya, dengan pakaian itu kencantikan saya bagai bidadari turun dari langit. Pakaian itu ada yang berwarna hitam, putih maupun merah muda. Tetapi yang paling digemari olehnya adalah yang berwarna hitam. Katanya sangat kontras warnanya dengan warna kulit saya sehingga lebih membangkitkan selera.
Saya mulai menikmati hal-hal yang diajarkan oleh Roy kepada saya. Saya merasakan semua bagaikan pelajaran seks yang sangat berharga. Ingin saya menunjukkan apa yang telah saya ketahui kepada suami saya. Sebab pada dasarnya, dialah pria yang saya cintai. Tetapi saya takut bila dia beranggapan lain dan kemudian mencium perbuatan saya dan Roy .
Saya tidak ingin rumah tangga kami hancur. Tetapi sebaliknya, saya sudah tidak dapat lagi meninggalkan tingkat pengetahuan seks yang sudah saya capai sekarang ini.
———
Suatu ketika, Roy pulang dengan membawa teman prianya. Temannya ini tidak seganteng dirinya, tetapi sangat macho. Pada mukanya masih tersisa bulu-bulu bekas cukuran sehingga wajahnya sedikit terlihat keras dan urakan. Roy memperkenalkan temannya kepada saya yang ternyata bernama Bari .
Kami ngobrol panjang lebar. Bari sangat luas pengetahuannya. Saya diajak bicara tentang politik hingga musik. Menurut penuturannya Bari memiliki band yang sering main dipub. Ini dilakukannya sebagai hobby serta untuk menambah uang saku. Saya mulai menganggap Bari sebagai teman.
Bari semakin sering datang kerumah. Anehnya, kedatangan Bari selalu bertepatan dengan saat dimana Niko sedang tidak ada dirumah. Suatu ketika saya menemukan mereka duduk diruang tamu sambil meminum minuman yang tampaknya adalah minuman keras. Saya menghampiri mereka hendak menghardik agar menjaga kelakuannya.
Ketika saya dekati ternyata mereka hanya minum anggur. Mereka lantas menawarkan saya untuk mencicipinya. Sebenarnya saya menolak. Tetapi mereka memaksa karena anggur ini lain dari yang lain. Akhirnya saya coba walaupun sedikit. Benar, saya hanya minum sedikit. Tetapi tidak lama saya mulai merasa mengantuk. Selain rasa kantuk, saya merasa sangat seksi.
Karena saya mulai tidak kuat untuk membuka mata, Roy lantas menyarankan agar saya pergi tidur saja. Saya menurut. Roy lalu menggendong saya ke kamar tidur. Saya heran kenapa saya tidak merasa malu digendong oleh Roy dihadapan Bari . Padahal Bari sudah tahu bahwa saya sudah bersuami. Saya tampaknya tidak dapat berpikir dengan benar lagi.
Kata Roy, kamar saya terlalu jauh, padahal saya berat, jadi dia membawa saya ke kamarnya. Saya menolak, tetapi dia tetap membawa saya ke kamarnya. Saya ingin melawan tetapi badan rasanya lemas semua. Sesampai-nya dikamar, Roy mulai melucuti pakaian saya satu persatu. Saya mencoba menahan, karena saya tidak mengerti apa tujuannya. Karena saya tidak dalam kondisi sadar sepenuhnya, perlawanan saya tidak membawa hasil apa apa.
Kini saya berada diatas tempat tidur dengan keadaan telanjang. Roy mulai membuka pakaiannya. Saya mulai merasa bergairah. Begitu dirinya telanjang, lidahnya mulai bermain-main didaerah selangkangan saya. Saya memang tidak dapat bertahan lama bila dia melakukan oral seks terhadap saya. Saya keluar hanya dalam beberapa saat. Tetapi lidahnya tidak kunjung berhenti. Tangannya mengusapi payudara saya. Kemudian mulutnya beranjak menikmati payudara saya.
Kini kami melakukannya dalam ‘missionary position’. Begitulah istilahnya kalau saya tidak salah ingat pernah tertulis dimajalah-majalah itu. Ah, nikmat sekali. Saya hampir keluar kembali. Tetapi ia malah menghentikan permainan. Sebelum saya sempat mengeluarkan sepatah katapun, tubuh saya sudah dibalik olehnya. Tubuh saya diangkat sedemikian rupa sehingga kini saya bertumpu pada keempat kaki dan tangan dalam posisi seakan hendak merangkak.
Sebenarnya saya ingin tiduran saja, saya merasa tidak kuat untuk menopang seluruh badan saya. Tetapi setiap kali saya hendak merebahkan diri, ia selalu mengangkat tubuh saya. Akhirnya walaupun dengan susah payah, saya berusaha mengikuti kemauannya untuk tetap bangkit. Kemudian dia memasukkan penisnya ke dalam vagina saya. Tangannya memegang erat pinggang saya, lalu kemudian mulai menggoyangkan pinggangnya. Mmm, permainan dimulai kembali rupanya.
Kembali kenikmatan membuai diri saya. Tanpa saya sadari, kali ini, setiap kali dia menekan tubuhnya kedepan, saya mendorong tubuh saya kebelakang. Penisnya terasa menghujam-hujam kedalam tubuh saya tanpa ampun yang mana semakin menyebabkan saya lupa diri.
Saya keluar untuk pertama kalinya, dan rasanya tidak terkira. Tetapi saya tidak memiliki maksud sedikitpun untuk menghentikan permainan. Saya masih ingin menggali kenikmatan demi kenikmatan yang dapat diberikan olehnya kepada saya. Roy juga mengerti akan hal itu. Dia mengatur irama permainan agar bisa berlangsung lama tampaknya.
Sesekali tubuhnya dibungkukkannya kedepan sehingga tangannya dapat meraih payudara saya dari belakang. Salah satu tangannya melingkar pada perut saya, sementara tangan yang lain meremasi payudara saya. Saat saya menoleh kebelakang, bibirnya sudah siap menunggu. Tanpa basa-basi bibir saya dilumat oleh dirinya.
Saya hampir mencapai orgasme saya yang kedua saat dia menghentikan permainan. Saya bilang ada apa, tetapi dia langsung menuju ke kamar mandi. Saya merasa sedikit kecewa lalu merebahkan diri saya ditempat tidur. Jari tangan saya saya selipkan dibawah tubuh saya dan melakukan tugasnya dengan baik diantara selangkangan saya. Saya tidak ingin ‘mesin’ saya keburu dingin karena kelamaan menunggu Roy .
Tiba-tiba tubuh saya diangkat kembali. Tangannya dengan kasar menepis tangan saya. Iapun dengan langsung menghujamkan penisnya kedalam tubuh saya. Ah, kenapa jadi kasar begini. Belum sempat saya menoleh kebelakang, ia sudah menarik rambut saya sehingga tubuh saya terangkat kebelakang sehingga kini saya berdiri pada lutut saya diatas tempat tidur.
Rambut saya dijambak kebelakang sementara pundaknya menahan punggung saya sehingga kepala saya menengadah keatas. Kepalanya disorongkan kedepan untuk mulai menikmati payudara saya. Dari mulut saya keluar erangan pelan memintanya untuk melepaskan rambut saya. Tampaknya saya tidak dapat melakukan apa-apa walaupun saya memaksa. Malahan saya mulai merasa sangat seksi dengan posisi seperti ini.
Semua ini dilakukannya tanpa berhenti menghujamkan dirinya kedalam tubuh saya. Saya merasakan bahwa penisnya lebih besar sekarang. Apakah ia meminum semacam obat saat dikamar mandi? Ah, saya tidak perduli, sebab saya merasakan kenikmatan yang teramat sangat.
Yang membuat saya terkejut ketika tiba-tiba dua buah tangan memegangi tangan saya dari depan. Apa apaan ini? Saya mulai mencoba meronta dengan sisa tenaga yang ada pada tubuh saya. Kemudian tangan yang menjambak saya melepaskan pegangannya. Kini saya dapat melihat bahwa Roy berdiri diatas kedua lututnya diatas tempat tidur dihadapan saya.
Jadi, yang saat ini menikmati saya adalah… Saya menoleh kebelakang. Bari ! Bari tanpa membuang kesempatan melumat bibir saya. Saya membuang muka, saya marah sekali, saya merasa dibodohi. Saya melawan dengan sungguh-sungguh kali ini. Saya mencoba bangun dari tempat tidur. Tetapi Bari menahan saya. Tangannya mencengkram pinggang saya dan menahan saya untuk berdiri. Sementara itu Roy memegangi kedua belah tangan saya. Saya sudah mau menangis saja.
Saya merasa diperalat. Ya, saya hanya menjadi alat bagi mereka untuk memuaskan nafsu saja. Sekilas teringat dibenak saya wajah suami dan anak saya. Tetapi kini semua sudah terlambat. Saya sudah semakin terjerumus.
Roy bergerak mendekat hingga tubuhnya menekan saya dari depan sementara Bari menekan saya dari belakang. Dia mulai melumat bibir saya. Saya tidak membalas ciumannya. Tetapi ini tidak membuatnya berhenti menikmati bibir saya. Lidahnya memaksa masuk kedalam mulut saya. Tangan saya dilingkarkannya pada pinggangnya, sementara Bari memeluk kami bertiga.
Saya mulai merasakan sesak napas terhimpit tubuh mereka. Tampaknya ini yang diinginkan mereka, saya bagaikan seekor pelanduk diantara dua gajah. Perlahan-lahan kenikmatan yang tidak terlukiskan menjalar disekujur tubuh saya. Perasaan tidak berdaya saat bermain seks ternyata mengakibatkan saya melambung diluar batas imajinasi saya sebelumnya. Saya keluar dengan deras dan tanpa henti. Orgasme saya datang dengan beruntun.
Tetapi Roy tidak puas dengan posisi ini. Tidak lama saya kembali pada ‘dog style position’. Roy menyorongkan penisnya kebibir saya. Saya tidak mau membuka mulut. Tetapi Bari menarik rambut saya dari belakang dengan keras. Mulut saya terbuka mengaduh. Roy memanfaatkan kesempatan ini untuk memaksa saya mengulum penisnya.
Kemudian mereka mulai menyerang tubuh saya dari 2 arah. Dorongan dari arah yang satu akan menyebabkan penis pada tubuh mereka yang berada diarah lainnya semakin menghujam. Saya hampir tersedak. Roy yang tampaknya mengerti kesulitan saya mengalah dan hanya diam saja. Bari yang mengatur segala gerakan.
Tidak lama kemudian mereka keluar. Sesudah itu mereka berganti tempat.
Permainan dilanjutkan. Saya sendiri sudah tidak dapat menghitung berapa banyak mengalami orgasme. Ketika mereka berhenti, saya merasa sangat lelah. Walupun dengan terhuyung-huyung, saya bangkit dari tempat tidur, mengenakan pakaian saya seadanya dan pergi ke kamar saya.
Di kamar saya masuk ke dalam kamar mandi saya. Di sana saya mandi air panas sambil mengangis. Saya tidak tahu saya sudah terjerumus kedalam apa kini. Yang membuat saya benci kepada diri saya, walaupun saya merasa sedih, kesal, marah bercampur menjadi satu, namun setiap saya teringat kejadian itu, saya merasa basah pada selangkangan saya.
Malam itu, saat saya menyiapkan makan malam, Roy tidak berbicara sepatah katapun. Bari sudah pulang. Saya juga tidak mau membicarakannya. Kami makan sambil berdiam diri.
Sejak saat itu, Bari tidak pernah datang lagi. Saya sebenarnya malas bicara kepada Roy . Saya ingin menunjukkan kepadanya bahwa saya tidak suka dengan caranya menjebak saya. Tetapi bila ada suami saya saya memaksakan diri bertindak biasa. Saya takut suami saya curiga dan bertanya ada apa antara saya dan Roy .
Hingga pada suatu kesempatan, Roy berbicara bahwa dia minta maaf dan sangat menyesali perbuatannya. Dikatakannya bahwa ‘threesome’ adalah salah satu imajinasinya selama ini. Saya mengatakan kenapa dia tidak melakukannya dengan pelacur. Kenapa harus menjebak saya. Dia bilang bahwa dia ingin melakukannya dengan ‘someone special’.
Saya tidak tahu harus ngomong apa. Hampir dua bulan saya melakukan mogok seks. Saya tidak perduli kepadanya. Saya membalas perbuatannya seperti saat saya pertama kali dipaksa untuk melakukan oral seks kepadanya.
Selama dua bulan, ada saja yang diperbuatnya untuk menyenangkan saya.
Hingga suatu waktu dia membawa makanan untuk makan malam. Saya tidak tahu apa yang ada dipikirannya. Hanya pada saat saya keluar, diatas meja sudah ada lilin. Saat saya duduk, dia mematikan sebahagian lampu sehingga ruangan menjadi setengah gelap.
Itu adalah ‘candle light dinner’ saya yang pertama seumur hidup. Suami saya tidak pernah cukup romantis untuk melakukan ini dengan saya. Malam itu dia kembali minta maaf dan benar-benar mengajak saya berbicara dengan sungguh-sungguh. Saya tidak tahu harus bagaimana.
Saya merasa saya tidak akan pernah memaafkannya atas penipuannya kepada saya. Hanya saja malam itu begitu indah sehingga saya pasrah ketika dia mengangkat saya ke kamar tidurnya.

http://www.ceritamesum.net/cerita-dewasa-populer-habis-di-jilat-memekku-di-entot-mas-roy/

Cerita Sex Dewasa Kenangan Mesum Terpanas Dengan Sopirku



Cerita Sex Dewasa Kenangan Mesum Terpanas Dengan Sopirku | Kisah ini terjadi ketika aku masih SMU, ketika umurku masih 18 tahun, waktu itu rambutku masih sepanjang sedada dan hitam (sekarang sebahu lebih dan sedikit merah).
Cerita Sex Dewasa Kenangan Mesum Terpanas Dengan Sopirku Cerita Sex Dewasa Kenangan Mesum Terpanas Dengan Sopirku Cerita Sex Dewasa Kenangan Mesum Terpanas Dengan Sopirku 031
Cerita Sex Dewasa Kenangan Mesum Terpanas Dengan Sopirku | Di SMU aku termasuk sebagai anak yang menjadi incaran para cowok. Tubuhku cukup proporsional untuk seusiaku dengan buah dada yang sedang tapi kencang serta pinggul yang membentuk, pinggang dan perutku pun ukurannya pas karena rajin olahraga, ditambah lagi kulitku yang putih mulus ini. Aku pertama mengenal seks dari pacarku yang tak lama kemudian putus, pengalaman pertama itu membuatku haus seks dan selalu ingin mencoba pengalaman yang lebih heboh. Beberapa kali aku berpacaran singkat yang selalu berujung di ranjang. Aku sangat jenuh dengan kehidupan seksku, aku menginginkan seseorang yang bisa membuatku menjerit-jerit dan tak berkutik kehabisan tenaga.
Ketika itu aku belum diijinkan untuk membawa mobil sendiri, jadi untuk keperluan itu orang tuaku mempekerjakaan Bang Tohir sebagai sopir pribadi keluarga kami merangkap pembantu. Dia berusia sekitar 30-an dan mempunyai badan yang tinggi besar serta berisi, kulitnya kehitam-hitaman karena sering bekerja di bawah terik matahari (dia dulu bekerja sebagai sopir truk di pelabuhan). Aku sering memergokinya sedang mengamati bentuk tubuhku, memang sih aku sering memakai baju yang minim di rumah karena panasnya iklim di kotaku. Waktu mengantar jemputku juga dia sering mencuri-curi pandang melihat ke pahaku dengan rok seragam abu-abu yang mini. Begitu juga aku, aku sering membayangkan bagaimana bila aku disenggamai olehnya, seperti apa rasanya bila batangnya yang pasti kekar seperti tubuhnya itu mengaduk-aduk kewanitaanku. Tapi waktu itu aku belum seberani sekarang, aku masih ragu-ragu memikirkan perbedaan status diantara kami.
Obsesiku yang menggebu-gebu untuk merasakan ML dengannya akhirnya benar-benar terwujud dengan rencana yang kusiapkan dengan matang. Hari itu aku baru bubaran pukul 3 karena ada ekstra kurikuler, aku menuju ke tempat parkir dimana Bang Tohir sudah menunggu. Aku berpura-pura tidak enak badan dan menyuruhnya cepat-cepat pulang. Di mobil, sandaran kursi kuturunkan agar bisa berbaring, tubuhku kubaringkan sambil memejamkan mata. Begitu juga kusuruh dia agar tidak menyalakan AC dengan alasan badanku tambah tidak enak, sebagai gantinya aku membuka dua kancing atasku sehingga bra kuningku sedikit tersembul dan itu cukup menarik perhatiannya.
“Non gak apa-apa kan? Sabar ya, bentar lagi sampai kok” hiburnya
Waktu itu dirumah sedang tidak ada siapa-siapa, kedua orang tuaku seperti biasa pulang malam, jadi hanya ada kami berdua. Setelah memasukkan mobil dan mengunci pagar aku memintanya untuk memapahku ke kamarku di lantai dua. Di kamar, dibaringkannya tubuhku di ranjang. Waktu dia mau keluar aku mencegahnya dan menyuruhnya memijat kepalaku. Dia tampak tegang dan berkali-kali menelan ludah melihat posisi tidurku itu dan dadaku yang putih agak menyembul karena kancing atasnya sudah terbuka, apalagi waktu kutekuk kaki kananku sehingga kontan paha mulus dan CD-ku tersingkap. Walaupun memijat kepalaku, namun matanya terus terarah pada pahaku yang tersingkap. Karena terus-terusan disuguhi pemandangan seperti itu ditambah lagi dengan geliat tubuhku, akhirnya dia tidak tahan lagi memegang pahaku. Tangannya yang kasar itu mengelusi pahaku dan merayap makin dalam hingga menggosok kemaluanku dari luar celana dalamku.
“Sshh.. Bang” desahku dengan agak gemetar ketika jarinya menekan bagian tengah kemaluanku yang masih terbungkus celana dalam.
“Tenang Non.. saya sudah dari dulu kesengsem sama Non, apalagi kalau ngeliat Non pake baju olahraga, duh tambah gak kuat Abang ngeliatnya juga” katanya merayu sambil terus mengelusi bagian pangkal pahaku dengan jarinya.
Tohir mulai menjilati pahaku yang putih mulus, kepalanya masuk ke dalam rok abu-abuku, jilatannya perlahan-lahan mulai menjalar menuju ke tengah. Aku hanya dapat mencengkram sprei dan kepala Tohir yang terselubung rokku saat kurasakan lidahnya yang tebal dan kasar itu menyusup ke pinggir celana dalamku lalu menyentuh bibir vaginaku. Bukan hanya bibir vaginaku yang dijilatinya, tapi lidahnya juga masuk ke liang vaginaku, rasanya wuiihh..gak karuan, geli-geli enak seperti mau pipis. Tangannya yang terus mengelus paha dan pantatku mempercepat naiknya libidoku, apalagi sejak sejak beberapa hari terakhir ini aku belum melakukannya lagi.
Sesaat kemudian, Tohir menarik kepalanya keluar dari rokku, bersamaan dengan itu pula celana dalamku ikut ditarik lepas olehnya. Matanya seperti mau copot melihat kewanitaanku yang sudah tidak tertutup apa-apa lagi dari balik rokku yang tersingkap. Dia dekap tubuhku dari belakang dalam posisi berbaring menyamping. Dengan lembut dia membelai permukaannya yang ditumbuhi bulu-bulu halus itu. Sementara tangan yang satunya mulai naik ke payudaraku, darahku makin bergolak ketika telapak tangannya yang kasar itu menyusup ke balik bra-ku kemudian meremas daging kenyal di baliknya.
“Non, teteknya bagus amat.. sama bagusnya kaya memeknya, Non marah ga saya giniin?” tanyanya dekat telingaku sehingga deru nafasnya serasa menggelitik.
Aku hanya menggelengkan kepalaku dan meresapi dalam-dalam elusan-elusan pada daerah sensitifku. Tohir yang merasa mendapat restu dariku menjadi semakin buas, jari-jarinya kini bukan hanya mengelus kemaluanku tapi juga mulai mengorek-ngoreknya, cup bra-ku yang sebelah kanan diturunkannya sehingga dia dapat melihat jelas payudaraku dengan putingnya yang mungil.
Aku merasakan benda keras di balik celananya yang digesek-gesek pada pantatku. Tohir kelihatan sangat bernafsu melihat payudaraku yang montok itu, tangannya meremas-remas dan terkadang memilin-milin putingnya. Remasannya semakin kasar dan mulai meraih yang kiri setelah dia pelorotkan cup-nya. Ketika dia menciumi leher jenjangku terasa olehku nafasnya juga sudah memburu, bulu kudukku merinding waktu lidahnya menyapu kulit leherku disertai cupangan. Aku hanya bisa meresponnya dengan mendesah dan merintih, bahkan menjerit pendek waktu remasannya pada dadaku mengencang atau jarinya mengebor kemaluanku lebih dalam. Cupanganya bergerak naik menuju mulutku meninggalkan jejak berupa air liur dan bekas gigitan di permukaan kulit yang dilalui. Bibirnya akhirnya bertemu dengan bibirku menyumbat eranganku, dia menciumiku dengan gemas.
Pada awalnya aku menghindari dicium olehnya karena Tohir perokok jadi bau nafasnya tidak sedap, namun dia bergerak lebih cepat dan berhasil melumat bibirku. Lama-lama mulutku mulai terbuka membiarkan lidahnya masuk, dia menyapu langit-langit mulutku dan menggelikitik lidahku dengan lidahnya sehingga lidahku pun turut beradu dengannya. Kami larut dalam birahi sehingga bau mulutnya itu seolah-olah hilang, malahan kini aku lebih berani memainkan lidahku di dalam mulutnya. Setelah puas berrciuman, Tohir melepaskan dekapannya dan melepas ikat pinggang usangnya, lalu membuka celana berikut kolornya. Maka menyembullah kemaluannya yang sudah menegang daritadi. Aku melihat takjub pada benda itu yang begitu besar dan berurat, warnanya hitam pula. Jauh lebih menggairahkan dibanding milik teman-teman SMU-ku yang pernah ML denganku. Dengan tetap memakai kaos berkerahnya, dia berlutut di samping kepalaku dan memintaku mengelusi senjatanya itu. Akupun pelan-pelan meraih benda itu, ya ampun tanganku yang mungil tak muat menggenggamnya, sungguh fantastis ukurannya.
“Ayo Non, emutin kontol saya ini dong, pasti yahud rasanya kalo diemut sama Non” katanya.
Kubimbing penis dalam genggamanku ke mulutku yang mungil dan merah, uuhh.. susah sekali memasukkannya karena ukurannya. Sekilas tercium bau keringat dari penisnya sehingga aku harus menahan nafas juga terasa asin waktu lidahku menyentuh kepalanya, namun aku terus memasukkan lebih dalam ke mulutku lalu mulai memaju-mundurkan kepalaku. Selain menyepong tanganku turut aktif mengocok ataupun memijati buah pelirnya.
“Uaahh.. uueennakk banget, Non udah pengalaman yah” ceracaunya menikmati seponganku, sementara tangannya yang bercokol di payudaraku sedang asyik memelintir dan memencet putingku.
Setelah lewat 15 menitan dia melepas penisnya dari mulutku, sepertinya dia tidak mau cepat-cepat orgasme sebelum permainan yang lebih dalam. Akupun merasa lebih lega karena mulutku sudah pegal dan dapat kembali menghirup udara segar. Dia berpindah posisi di antara kedua belah pahaku dengan penis terarah ke vaginaku. Bibir vaginaku disibakkannya sehingga mengganga lebar siap dimasuki dan tangan yang satunya membimbing penisnya menuju sasaran.
“Tahan yah Non, mungkin bakal sakit sedikit, tapi kesananya pasti ueenak tenan” katanya.
Penisnya yang kekar itu menancap perlahan-lahan di dalam vaginaku. Aku memejamkan mata, meringis, dan merintih menahan rasa perih akibat gesekan benda itu pada milikku yang masih sempit, sampai mataku berair. Penisnya susah sekali menerobos vaginaku yang baru pertama kalinya dimasuki yang sebesar itu (milik teman-temanku tidak seperkasa yang satu ini) walaupun sudah dilumasi oleh lendirku.
Tohir memaksanya perlahan-lahan untuk memasukinya. Baru kepalanya saja yang masuk aku sudah kesakitan setengah mati dan merintih seperti mau disembelih. Ternyata si Tohir lihai juga, dia memasukkan penisnya sedikit demi sedikit kalau terhambat ditariknya lalu dimasukkan lagi. Kini dia sudah berhasil memasukkan setengah bagiannya dan mulai memompanya walaupun belum masuk semua. Rintihanku mulai berubah jadi desahan nikmat. Penisnya menggesek dinding-dinding vaginaku, semakin cepat dan semakin dalam, saking keenakannya dia tak sadar penisnya ditekan hingga masuk semua. Ini membuatku merasa sakit bukan main dan aku menyuruhnya berhenti sebentar, namun Tohir yang sudah kalap ini tidak mendengarkanku, malahan dia menggerakkan pinggulnya lebih cepat. Aku dibuatnya serasa terbang ke awang-awang, rasa perih dan nikmat bercampur baur dalam desahan dan gelinjang tubuh kami.
“Oohh.. Non Citra, sayang.. sempit banget.. memekmu.. enaknya!” ceracaunya di tengah aktivitasnya.
Dengan tetap menggenjot, dia melepaskan kaosnya dan melemparnya. Sungguh tubuhnya seperti yang kubayangkan, begitu berisi dan jantan, otot-ototnya membentuk dengan indah, juga otot perutnya yang seperti kotak-kotak. Dari posisi berlutut, dia mencondongkan tubuhnya ke depan dan menindihku, aku merasa hangat dan nyaman di pelukannya, bau badannya yang khas laki-laki meningkatkan birahiku. Kembali dia melancarkan pompaannya terhadapku, kali ini ditambah lagi dengan cupangan pada leher dan pundakku sambil meremas payudaraku. Genjotannya semakin kuat dan bertenaga, terkadang diselingi dengan gerakan memutar yang membuat vaginaku terasa diobok-obok.
“Ahh.. aahh.. yeahh, terus entot gua Bang” desahku dengan mempererat pelukanku.
Aku mencapai orgasme dalam 20 menit dengan posisi seperti ini, aku melepaskan perasaan itu dengan melolong panjang, tubuhku mengejang dengan dahsyat, kukuku sampai menggores punggungnya, cairan kenikmatanku mengalir deras seperti mata air. Setelah gelombang birahi mulai mereda dia mengelus rambut panjangku seraya berkata, “Non cantik banget waktu keluar tadi, tapi Non pasti lebih cantik lagi kalau telanjang, saya bukain bajunya yah Non, udah basah gini”.
Aku cuma bisa mengangguk dengan nafas tersenggal-senggal tanda setuju. Memang badanku sudah basah berkeringat sampai baju seragamku seperti kehujanan, apalagi AC-nya tidak kunyalakan. Tohir meloloskan pakaianku satu persatu, yang terakhir adalah rok abu-abuku yang dia turunkan lewat kakiku, hingga kini yang tersisa hanya sepasang anting di telingaku dan sebuah cincin yang melingkar di jariku.
Dia menelan ludah menatapi tubuhku yang sudah polos, butir-butir keringat nampak di tubuhku, rambutku yang terurai sudah kusut. Tak henti-hentinya di memuji keindahan tubuhku yang bersih terawat ini sambil menggerayanginya. Kemudian dia balikkan tubuhku dan menyuruhku menunggingkan pantat. Akupun mengangkat pantatku memamerkan vaginaku yang merah merekah di hadapan wajahnya. Tohir mendekatkan wajahnya ke sana dan menciumi kedua bongkahan pantatku, dengan gemas dia menjilat dan mengisap kulit pantatku, sementara tangannya membelai-belai punggung dan pahaku. Mulutnya terus merambat ke arah selangkangan. Aku mendesis merasakan sensasi seperti kesetrum waktu lidahnya menyapu naik dari vagina sampai anusku. Kedua jarinya kurasakan membuka kedua bibir vaginaku, dengusan nafasnya mulai terasa di sana lantas dia julurkan lidahnya dan memasukkannya disana. Aku mendesah makin tak karuan, tubuhku menggelinjang, wajahku kubenamkan ke bantal dan menggigitnya, pinggulku kugerak-gerakkan sebagai ekspresi rasa nikmat.
Di tengah-tengah desahan nikmat mendadak kurasakan kok lidahnya berubah jadi keras dan besar pula. Aku menoleh ke belakang, ternyata yang tergesek-gesek di sana bukan lidahnya lagi tapi kepala penisnya. Aku menahan nafas sambil menggigit bibir merasakan kejantanannya menyeruak masuk. Aku merasakan rongga kemaluanku hangat dan penuh oleh penisnya. Urat-urat batangnya sangat terasa pada dinding kemaluanku.
“Oouuhh.. Bang!” itulah yang keluar dari mulutku dengan sedikit bergetar saat penisnya amblas ke dalamku.
Dia mulai mengayunkan pinggulnya mula-mula lembut dan berirama, namun semakin lama frekuensinya semakin cepat dan keras. Aku mulai menggila, suaraku terdengar keras sekali beradu dengan erangannya dan deritan ranjang yang bergoyang. Dia mencengkramkan kedua tangannya pada payudaraku, terasa sedikit kukunya di sana, tapi itu hanya perasaan kecil saja dibanding sensasi yang sedang melandaku. Hujaman-hujaman yang diberikannya menimbulkan perasaan nikmat ke seluruh tubuhku.
Aku menjerit kecil ketika tiba-tiba dia tarik rambutku dan tangan kanannya yang bercokol di payudaraku juga ikut menarikku ke belakang. Rupanya dia ingin menaikkanku ke pangkuannya. Sesudah mencari posisi yang enak, kamipun meneruskan permainan dengan posisi berpangkuan membelakanginya. Aku mengangkat kedua tanganku dan melingkari lehernya, lalu dia menolehkan kepalaku agar bisa melumat bibirku. Aku semakin intens menaik-turunkan tubuhku sambil terus berciuman dengan liar. Tangannya dari belakang tak henti-hentinya meremasi dadaku, putingku yang sudah mengeras itu terus saja dimain-mainkan. Gelinjang tubuhku makin tak terkendali karena merasa akan segera keluar, kugerakkan badanku sekuat tenaga sehingga penis itu menusuk semakin dalam.
Mengetahui aku sudah diambang klimaks, tiba-tiba dia melepaskan pelukannya dan berbaring telentang. Disuruhnya aku membalikan badanku berhadapan dengannya. Harus kuakui dia sungguh hebat dan pandai mempermainkan nafsuku, aku sudah dibuatnya beberapa kali orgasme, tapi dia sendiri masih perkasa. Dia biarkan aku mencari kepuasanku sendiri dalam gaya woman on top. Kelihatannya dia sangat senang menyaksikan payudaraku yang bergoyang-goyang seirama tubuhku yang naik turun. Beberapa menit dalam posisi demikian dia menggulingkan tubuhnya ke samping sehingga aku kembali berada di bawah. Genjotan dan dengusannya semakin keras, menandakan dia akan segera mencapai klimaks, hal yang sama juga kurasakan pada diriku. Otot-otot kemaluanku berkontraksi semakin cepat meremas-remas penisnya. Pada detik-detik mencapai puncak tubuhku mengejang hebat diiringi teriakan panjang. Cairan cintaku seperti juga keringatku mengalir dengan derasnya menimbulkan suara kecipak.
Tohir sendiri sudah mulai orgasme, dia mendesah-desah menyebut namaku, penisnya terasa semakun berdenyut dan ukurannya pun makin membengkak, dan akhirnya.. dengan geraman panjang dia cabut penisnya dari vaginaku. Isi penisnya yang seperti susu kental manis itu dia tumpahkan di atas dada dan perutku. Setelah menyelesaikan hajatnya dia langsung terkulai lemas di sebelah tubuhku yang berlumuran sperma dan keringat. Aku yang juga sudah KO hanya bisa berbaring di atas ranjang yang seprei nya sudah berantakan, mataku terpejam, buah dadaku naik turun seiring nafasku yang ngos-ngosan, pahaku masih mekangkang, celah vaginaku serasa terbuka lebih lebar dari biasanya. Dengan sisa-sisa tenaga, kucoba menyeka ceceran sperma di dadaku, lalu kujilati maninya dijari-jariku.
Sejak saat itu, Tohir sering memintaku melayaninya kapanpun dan dimanapun ada kesempatan. Waktu mengantar-jemputku tidak jarang dia menyuruhku mengoralnya. Tampaknya dia sudah ketagihan dan lupa bahwa aku ini nona majikannya, bayangkan saja terkadang saat aku sedang tidak ‘mood’ pun dia memaksaku. Bahkan pernah suatu ketika aku sedang mencicil belajar menjelang Ebtanas yang sudah 2 minggu lagi, tiba-tiba dia mendatangiku di kamarku (saat itu sudah hampir jam 12 malam dan ortuku sudah tidur), karena lagi belajar aku menolaknya, tapi saking nafsunya dia nekad memperkosaku sampai dasterku sedikit robek, untung kamar ortuku letaknya agak berjauhan dariku. Meskipun begitu aku selalu mengingatkannya agar menjaga sikap di depan orang lain, terutama ortuku dan lebih berhati-hati kalau aku sedang subur dengan memakai kondom atau membuang di luar. Tiga bulan kemudian Tohir berhenti kerja karena ingin mendampingi istrinya yang TKW di Timur Tengah, lagipula waktu itu aku sudah lulus SMU dan sudah diijinkan untuk membawa mobil sendiri.
 
http://www.ceritamesum.net/cerita-sex-dewasa-kenangan-mesum-terpanas-dengan-sopirku/

Ngentot Ibu Stw Desa Cerita Hot Ngentot Ibu Tiri - Cerita Seru Dewasa Bugil Telanjang Cerita Hot Ngentot Ibu Tiri, Saat usia 10 tahun, Papa dan Mama bercerai karena alasan tidak ...Ngentot Pantat Ibu Stw Di Desa Cerita dewasa pantat ibu stw di desa Cerita dewasa pantat ibu stw di desa ...Cerita Nafsu Birahi Stw Ngentot Sama Ibu-ibu Penduduk Desa 6 Mei 2010 – Posts tagged with "cerita nafsu birahi stw ngentot sama ibu-ibu penduduk ... Cerita seks dengan Ibu hamil. Posted by admin on March 10, 2010 Cerita Ngentot Ibu Stw Desa Posts tagged with "cerita ngentot ibu stw desa". Perselingkuhan Ibuku ...Ngentot Janda Stw | Foto Gadis Dan Cewek Bugil19 Apr 2011 – Ngentot Janda Stw, Ngentot Tukang Pijat Stw Ah saya lagi pengen yang ... tua pdf no. ngentot bude di desa pdf no. ngentot-dengan-ibu-muda.Cerita Ngentot Stw Cerita Ngentot Mesum Ibu Ibu Stw - scare666.com News about cerita ngentot ... Cerita dewasa pantat ibu stw di desa Cerita dewasa pantat ibu stw di desa ...Ngentot Ibu Ibu Desa Hasil Pencarian ngentot ibu ibu desa di situs lainnya: ... Cerita dewasa pantat ibu stw di desa - Situs Cerita Dewasa,Cerita Panas,Cerita Porno,Cerita Seks Cerita Ngentot Ibu Ibu Desa Cerita ngentot dengan ibu kandung Torrent Downloads NowTorrents ... Cerita dewasa pantat ibu stw di desa Situs Cerita DewasaCerita PanasCerita PornoCerita ...Kumpulan Cerita StwHid its head at through him Cerita ngentot wanita stw to above ... .Selengkapnya disini • Cerita dewasa pantat ibu stw di desa. Cerita dewasa pantat ibu stw ... Setelah my husband b’day party.. semua berjalan normal, suami gw tetap bekerja seperti biasanya dan gw tetap di rumah. gw gak tau apa hubungannya ama si dini berlanjut ato gak, yg jelas sejak saat itu mas eko sering pulang larut malam bahkan pagi. katanya ada Kerjaan yg gak bisa ditinggal. gw pun mulai sering telepon2an ama tony, walau dia memaksa untuk datang ke rumah gw, gw tetap aja nolak biarpun gw udah pernah janji, alasan gw takut ketauan, dia ngajak ML di luar gw juga tetap nolak, karena gak mau ninggalin rumah dan takut kalo mas eko pulang gw gak ada di rumah.. Paling banter kita phone sex sampe berjam2. gw berupaya nolak dengan berbagai cara.. tapi ditinggal terus menerus bikin gairah gw semakin tinggi…apalagi setiap pulang kantor mas eko selalu menolak berhubungan dengan alasan keletihan.. ntar aja an, wekeend aja ya.. gila seminggu sekali buat pasangan baru nikah..mmh bikin gw pusing… kejadian yg gak disangka2 pun terjadi.. suatu pagi, selasa pagi, setelah mas eko ke kantor. entah setelah pesta itu, gw semakin berani aja berpakaian, gw sering banget gak make bra, kalo keluar kemana2.. karena kompleks rumah kami dekat ama pasar, gw memutuskan untuk ke pasar, hanya make daster, dan itupun tanpa bra.. setelah pulang dari pasar, gw lucuti daster gw, tinggal make CD doank, sambil masak.. selesai masak, gw nyantai nonton dvd semiblue.. Gak lama kemudian bel berbunyi, kontan gw kaget, gw kecilin volumenya, lantas ke belakang ngambil baju handuk trus ke pintu.. pas gw buka ternyata om gw ( adik nyokap gw ). om gw ini emang akrab banget ama gw, bisa dibilang gw ponakan paling disayang lah..hehehe ( maklum imut ), doi emang sering mampir ke rumah. dia sendiri udah berkeluarga anaknya dua, masih kecil2 tapi, dulu sebelum married gw sering banget nginep di rumahnya buat ngurusin anaknya, maklum mereka berdua pada bekerja sebagai PNS, lagian dulu waktu gw masih kecil om gw sering ngurusin gw. om gw di dephankam sedang istrinya di depkominfo… gw kaget aja liat om gw, maklum keadaan gw lagi sedang ‘in’, eh om.. darimana.. ini tadi dari kantor tapi gak ada kerjaan ya om mampir aja kesini sekalian nengokin kamu, gimana udah isi belom ?.. isi apaan? wong mas eko sibuk melulu. sambil melangkah ke ruang dalam.. ani lagi ngapain nih, baru abis mandi?… baru abis masak, mau juga mandi.. oya om mau makan gak? ani tadi masak udang tuh?.. udah om tadi baru makan di kantor, minum aja deh.. gw lantas kebelakang,buatin kopi. gw balik k ruang tamu, nyediain kopi, otomatis gw nunduk didepan doi, baju handuk gw talinya rada kendor, so doi bisa ngeliat nenen gw.. gw mikir ah biasalah.. doi langsung ngomong..doi emang blak2an orangnya dan sangat dekat ama gw.. weh udah gede aja itu, sambil matanya tertuju ke payudara gw, dulu waktu kamu masih kecil om yg ngurusin kencing beraknya, gak nyangka sekarang udah besar.. idih om bisa aja, yee lagian dulu om udah liat donkh, ani malah blom liat punyanya om..hihihi.. eh, tambah pintar aja sekarang? gimana kabar papa mama? .. tuh kan paling pintar alihkan perbincangan, baik2 aja kok om.. diminum kopinya.. iya, udah kamu mandi aja sana, om mo liat tv bentar.. gak mau mandiin nih om? tantang gw sambil nyalain tv.. eh kamu mulai berani ya? kan sekarang udah gede, jadi bisa mandi sendiri.. alah bilang aja takut ada yg bangun.. eh nakal kamu ya, awas om bilangin papa loh.. udah sana mandi.. duh lagi malas mandi nih om, kan enak kalo bau keringat gini, lagian kalo ada yg bangun, ntar ani yg beresin deh.. beresin apanya.. ah om masa perlu penjelasan lagi ( om gw biar kulitnya kecoklat2an/hitam tapi badannya tegap banget kayak tentara ) ..beresin baju maksud kamu .. bikin tenang yang bangun lah om gimana sih.. emang kamu bisa tenanginnya.. yaelah om, emang ani masih kecil apa.. siapa yg ngajarin kamu an? Gak ada suami kamu juga kok ngomong2 yg engak2.. nah tuh kan pasti udah mulai tegang tuh, lagian ani jarang gituan om, mas eko sibuk melulu trus sedari kuliah, ani suka terkagum2 ama bodynya om.. ingat gak waktu kita berenang dulu, ani suka meluk om dari belakang kan.. ah kamu bisa aja, sana kamu mandi.. emang abis mandi mau diapain ani?… eh nih anak, biar segar lah… masa sih gak tertarik ama ani om? … hush.. tertarik sih tertarik, tapi ingat kamu kan ponakan saya, masa om tega sih ama ponakan… kalo ani yang mau gimana?.. hush ngaco kamu, udah sana mandi.. gw lantas berdiri, tapi gak ke belakang, gw ke pintu dpan, nutupin pintu trus gw locked, ga balik lagi ke ruang tamu tengah, gw liat om gw lagi nonton tv, gw buka aja tali baju handuk..bluup baju handuknyasekarang gak terikat, trus gw jalan ke depan om gw sambil ngambil remote.. om motornya diparkir disamping kan.. om gw tampak kaget.. an kamu ngapain.. kunci pintu depan om biar aman.. sambil gw lepasin baju handuk gw di depan om gw.. trus ngapain kamu buka handuknya.. lha tadi katanya disuruh mandi gimana sih.. iya kamu kan bisa lepasin di dalam kamar mandi.. lha katanya waktu kecil udah ngeliat punya ani kan.. emang beda ya om sama waktu kecil.. sambil tangan gw nurunin CD gw.. gw benar2 polos, jembi yg sedkit bulunya, ditambah payudara gw yg masih mengkal, kulit putih gw, udah gitu gw naikin tangan gw buat rapihin rambut gw, otomatis bulu2 halus di ketiak gw pun kelihatan.. om gw tambah bengong, tak berkedip ngeliat gw.. gw langsung duduk di sampingnya.. an kkkkaaamu bennnneran nnihh.. gw yg udah ‘in’, langsung aja tangan gw merayap ke paha om gw.. om mau kan puasin ani? kita jaga deh rahasianya.. inget gak waktu kita sering berenang.. berempat ama diki dan layla ( kedua anaknya yg masih sd kls satu dan tk ), waktu tante gak bisa ikut.. tangan gw langsung remas2 kontolnya.. udah gitu kita perginya siang jam 2an, kolam renangnya masih sepi banget, trus gw peluk om dari belakang abis tubuhnya sexy abis sih.. trus waktu di kamar mandi, om nyuruh gw mandiin diki dan layla, padahal itu kan kamar mandi cowok, tapi karena sepi dan butuh org buat ngurusin mereka. trus om buka celana renang om sambil menghadap ke tembok, mandi, padahal om tau ada gw disitu, yg jelas saat itu gw kan udah gak kecil lagi, gw udah kuliah semester 7, tapi om seolah cuek aja, iya sih waktu itu gw gak ngeliat kontol om, karena om menghadap ke tembok tapi otomatis gw ngeliat pantat om, yang tembem itu, trus hitam mengkilat diterpa air..maksud om apaan.. sambil tangan gw turunin resleting baju pnsnya.. abis itu, om cuma ngelilit handuk doankh di pinggang trus berbalik.. ani tau om, baju renang ani emang sexy, om bisa leluasa ngeliat buah dada ani kan.. karena ani tau om konak, waktu pura make-in baju buat dicky, ani ngeliat bagian depannya kok nonjol banget.. udah gitu om pura2 berdiri di belakang ani.. sambil ddempetin punya om kan.. ani ngerasa ada yang keras banget di belahan pantat ani, apalagi ani masih make baju renang, yg cuman celada dalam dan bra gitu.. trus om suruh dicky tunggu di luar, padahal om gesek2in punya om persis di belahan pantat ani, padahal kalo om mau bantuin make baju si layla, harusnya kan kta berhadapan.. tau gak om ani sampe ngumpet dalam hati, gila pasti besar banget nih..udah gitu om julurin tangan alasan buat megang baju si layla padahal om nyenggol toket ani kan, udah gitu om suruh layla tunggu di luar, tangan om megang pinggul ani sambil om terus gesek2in kontol om di pantat ani..pasti om tau ani juga menikmatinya, makanya ani gak mau beranjak..ani tau kalo saat itu om juga udah habis akal, ani kan dengar suara om udah ngos2an.. tapi ani sama sekali gak protes kan.. malah ani bantu om kan, ani sengaja goyang2in pantat.. coba om pikir dalam kamar mandi cowok, cowok hanya make handuk megang pinggul cewek yg hanya make baju renang berduaan sendirian.. tapi ani tetap gak beranjak..untung kamar mandinya gak ada pintu, gak ada lampu dan kita sedikit terbantu dengan suasana sepi.. inget gak, waktu om udah gak nahan lagi, kontol om udah tegang banget, tapi om gak juga mau nyingkirin handuk, dan om semakin cepat nusuk pantat ani, tangan om sampai meluk perut ani..kenapa om gak mau nyentuh susu ani?..sampai si dicky masuk trus teriak papa lagi ngapain..lalu om kaget..cepat2 masuk ke kamar kecil..ingat gak?,,ani tau om tanggung, makanya pas pulang waktu di mobil, ani sengaja make rok mini tanpa $CD, biar d mobil om bisa liatin punya ani kan..terbukti pas di mobil ani duduk depan, ani narik naik rok ani..om ngeliatin aja meqi ani… tangan gw udah ngocok2in kontol om gw, yg emang gede, panjang, keras, berurat dan hitam kecoklat2an .. sekarang om gakperlu canggung karena ani udah dewasa dan kita sama2 mau kan?.. iyaaaa nnni tapi kalo kamu hamil gimana? jgn takut om, gak bakal, kan sekarang bukan masa subur, lagian banyak dokter ahli kan…. om gw mulai horny, bajunya doi lepas tangan gw masih ngocokin kontolnya, abis itu gw jongkok didepan dia, turunin celananya, langsung gw isap kontolnya, dari telur, gw mainin lidah gw di ujung kontolnya.. kontol om gede banget, tau gak dari dulu ani udah pengen ngerasainnya.. abis gw kulum kontolnya, gw merangkak naik jilatin dadanya, pentil susunya yg hitam gw sedot..mmh bau keringat lelaki semakin bikingw bergairah..om gw keliatan kaku banget… tapi doi menikmati, gak lama kemudian, tangan doi megang tubuh gw, ditidurin gw di sofa, tangan gw diangkat keatas, doi jilat ketiak gw, tangannya mainin susu gw..ani gak papa nih om rasain punya ani..gak papa om, ani mauu ommm, ani mau kontol om.. abis diremas2, doi jilatin susu gw, turun ke pusar, ke perut gw, abis itu doi mainin meqi gw, dari bibirnya sampe kedalam2 nya.. mmh punya ani wangi.. emang punya tante gak om.. ah punya tante banyak bulunya.. kontol om juga enak .. kan kontol om hitam, lebih putih suami kamu kan.. ah mas eko gak ada apa2nya om, punya om 3 kali lipat…om masukin donk.. iya ponakan sayang.. lantas doi ngangkat pinggul gw dan.. bluuupp, masukin kontolnya yg udah tegang pelan2.. lama2 gerakan makin liar..mmmhhhh ommmm..sambil gw goyangin pantat gw.. annii punya kamu enak banget.. yg benar ahhh om.. kontol om gede banget.. ani suka kontol om?..suka omm…om juga suka meqi ani.. om terus omm.. om gw lalu menunduk, akhirnya kita berpagutan mulut, sambil terus memompa dan gw pun terus goyang2in pantat gw.. enak an? .. enak ommm.. om sering2 kesini ya.. ntar kalo ketauan gimana.. udah om ygpenting kesini aja dulu ntar kita liat sikon…kontol om enakk banggeeett, lagi ommmmmmm…oooommmmmmmmm,Ahirnya gw cengkeram leher om gw..mmmmhh gw rasain orgasme yg dasyhat… om gw masih terus memompa..annnnniiiii keluar ommmmmm.. om gw lantas cabut kontolnya, ganti posisi, gw nungging dan doi masukin dari belakang…mmmhhh gak lama kemudian om gw muncrat.. aaannnnniiii oomm tumppaahhh.. tumpahin om di memek ani, genjot trus ommm… setelah kontolnya ditarik gw langsung balik badan, mengulum sisa2 spema di kontol om gw.. dan kita terkulai lemas…makasih om.. kamu nakal an..yee.. gak lama kemudian om gw bangkit menuju kamar mandi, liat pantatnya yg montok hitam mengkilat, gw jadi horny lagi, gw ikutin ke belakang, sampai di kamar mandi gw jongkok di pantatnya, gw jilatin sampe ke dubur2nya..enak aniii..kamu masih mau sayang..iya om..om gw lalu berbalik suruh gw balik badan, gentian doi yg jilatin pantat gw..egghh ommm ennnaaaaakkkkk.. gak lama kemudian telpon berdering.. gw buru2 lari ke ruang tengah( mas eko emang suka nelpoan siang2 ) ngangkat telpon, lagi bicara di telepon eh tau2nya om gw udah nyusul, doi jongkok di belakang gw sambil jilatin pantat gw…mmmhh..an kamu ngapain? nggak gpp kok, lagi ngantuk nih, ntar sore aja telpon lagi ya mas.. ooo oke deh bye.. bye too….klek..egghh ommm enak bangetttttttssss…Gak lama kemudian hp om gw bunyi, doi cepat2 ngangkat, ngeliat kontol om gw yg udah pada ngaceng llagi, gw cepat2 jongkok, isapin…om gw gak bisa nahan..doi mendesah di telepon, apalagi gw naiki tubuhnya, mainin lidah gw di telinga sebelahnya.. om gw menahan nafas ( awal dari masalah ).. kamu dimana ? nnneennnnggak.. kok telpon di kantor gak ada.. gak kok aakku di di rumah anii.. ngapainn.. mampir aja kok…o ya udah.. klek, gw langsung kulum mulut om gw…pantat gw pas diatas kntolnya..dan blup begitu kontolnya masuk gw goyang2 in sambil berciuman… gak lama kemudian. pintu ada yg gedor….. dan….crot 
 
http://milisifreedomfighterpemalang.blogspot.co.id/2013/05/ibu-ibu-desa-stw-ngentot.html

Cerita Sex Nafsu Ibu Jeni Bertubuh Sexy

Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum Terbaru – Cerita Sex Nafsu Ibu Jeni Bertubuh Sexy – Setelah kejadian hari itu besonya jam 10 pagi Samsul dengan hanya memakai celana dalamnya sedang santai di kamar kostnya yang tidak jauh dari kampus UNDIP. TUbuhnya yang atletis itu ia biarkan terbuka dan tersiram oleh dinginnya AC. Samsul saat itu sedang membaca sms yang baru di terimanya dari ibu Jeni.
Sayang, kamu nakal ya kemarin,”demikian isi sms Bu Jeni.
“Habis aku ngiler banget lihat Bu Jeni dengan kebaya kemarin. Pas banget. Bu Jeni semok banget, Bu, ”balas Samsul.
“Masa sih say…?”tanya Bu Jeni.
“Iya, Bu. Pengen banget aku meluk Bu Jeni yang lama banget,”Samsul meneruskan rayuannya.
“Ibu tau kok nak Samsul sering curi-curi pandang selama ini sama ibu, ”sms Bu Jeni.
“Iya, Bu. Aku udah lama emang suka liatin Bu Jeni,”balas Samsul.
“Hmm, jadi nak Samsul mau pacarin ibu iya?” tanya Bu Jeni.
“Iya, Bu. Aku kangen ama Bu Jeni. Aku suka ama Bu Jeni,”balas Samsul.
“Tau ga say…nak Samsul bikin ibu blingsatan lho kemarin,”sms Bu Jeni.
“Bu Jeni…!?”tulis Samsul dalam sms-nya.
“Apa say.., “balas Bu Jeni.
“Aku pengen banget jumpa, Bu…,”sms Samsul.
“Aku juga nak Samsul…,”balas Bu Jeni. “Aku penasaran lho…,”Bu Jeni melanjutkan sms-nya.
“Aku juga, Bu. Aku pengen jumpa dan berduaan sama Bu Jeni,”rayu Samsul dengan mantap.
“Aku juga sayang,”jawab Bu Jeni.
“Besok sore bisa ga, Bu?”tanya Samsul.
“Aku ga mau kalau sore. Aku maunya dari pagi sampai besok paginya,”sms Bu Jeni.
Isi sms-nya ini memang menunjukkan nafsu seks-nya yang sangat besar terhadap pemuda itu.
“Ohh Bu…kapan?”balas Samsul.
“Pokoknya kalau sudah ada waktu nanti Ibu kasih tahu,”jawab Bu Jeni.
“Iya, Bu. Dari dulu sejak pertama lihat Bu Jeni, aku selalu menghayal bisa ngentot sama Bu Jeni,”sms Samsul.
“Ibu juga. Mata nakalmu bikin Ibu sering gatal pengen ngentot sama kamu say,”balas Samsul.
Lalu Bu Jeni melanjutkan lagi,”Udah satu tahun ini Ibu ga pernah lagi main sama suami. Ibu gatel banget say,”sms Bu Jeni.
“Oh Bu. Aku pengen segera jumpa sama ibu,”tulis Samsul dalam sms-nya.
“Iya sayang. Ibu juga udah pengen banget. Kemarin aja seandainya lagi ga ada acara ibu udah pengen ditidurin sama
kamu. Apalagi pas pegang kontolmu yang besar dan panjang itu say…ibu sange banget sebenarnya waktu itu say…,”
Demikianlah sms-sms antara dua manusia yang memasuki lingkaran perselingkuhan itu. Dan ketika ber-sms itu, Bu Jeni sama halnya dengan Samsul sedang sendirian di kamarnya. Ia nyaris bugil karena nafsunya pada pemuda yang bernama Samsul itu.Bu Jeni hanya tinggal berdua suaminya di rumahnya, serta dua pembantu. Anak paling besar laki-laki sudah menikah dengan 1 anak tinggal di Yogyakarta, anaknya nomor dua Windya Ristanti menikah dengan kakak Ilham yang temannya Samsul, sementara anaknya yang paling kecil perempuan, kuliah di UGM. Jadi ketika suaminya kerja, Bu Jeni hanya ditemani pembantu.
Dan ini membuat Bu Jeni dan Samsul saling memupuk fantasi birahi di antara mereka. Mereka dengan leluasa merayu dan dirayu melalui telepon atau sms.Bu Jeni begitu rindu-birahi dengan batang perkasa pemuda itu. Ia sudah pernah mengocoknya. Bahkan Bu Jeni merasa jemarinya hampir tidak bisa melingkari batang kontol pemuda itu ketika kontol itu menegang maksimal. Dan Bu Jeni sering sangek berat manakala membayangkan kontol Samsul yang besar dan panjang itu mengeras dalam genggamannya.
Dan itu sering membuatnya gelisah di ranjangnya. Ia sangat ingin kontol besar pemuda itu mengentoti memeknya yang sudah sangat gatal. Hayalnya membayangkan pertemuan kelamin mereka akan sangat menempel ketat karena besarnya kontol Samsul. Ia sering membayangkan pinggul pemuda itu yang nampak kokoh bergerak naik turun di antara selangkanganya. Bu Jeni berjanji dalam hati akan sepenuh perasaan menikmati entotan pemuda itu, ketika waktunya tiba. Bu Jeni sangat yakin saat yang ia nanti tidak akan lama lagi. Nafsu seksualnya sangat menuntut untuk disalurkan sepuasnya.
Beberapa hari kemudian Bu Jeni langsung menyuruh pembantunya pulang kampung beberapa hari ketika suaminya, Pak Suriono Rusmanto, mengatakan akan mengikuti Diklat selama seminggu di Jakarta.
“Sayang besok siang jam 12 ke rumah iya,”demikianlah pesan singkat Bu Jeni pada Samsul.
“Emang bapak kemana, Bu,”tanya Samsul dengan dada bergetar.
“Barusan berangkat ke Jakarta. Bapak ngikutin Diklat seminggu di sana,”sms Bu Jeni.
“Oh Iya Bu Jeni sayang. Aku kangen Bu…,”
“Mmuuah…,”balas Bu Jeni. “Ohhh…mmuuaahhh…mmmuuaahhh….,”demikianlah Samsul semakin memanaskan suasana birahi wanita paruh baya itu.
Esoknya dengan motor Tiger2000 miliknya, Samsul memasuki gerbang rumah Bu Jeni. Siang itu suasana sekitar rumah Bu Jeni memang sepi. Di balik pintu yang terbuka sedikit itu, Samsul bisa melihat Bu Jeni sedang menunggunya masuk. Bu Jeni memakai celana sangat pendek yang begitu ketat. Bahkan gundukan memek Bu Jeni tercetak dengan jelas karena celana pendek tersebut terbuat dari bahan katun tipis. Di bagian atas Bu Jeni memakai kemeja longgar yang bagain bawahnya nyaris menutupi seluruh celana pendek Bu Jeni, sehingga Bu Jeni sekilas seperti telanjang hanya memakai kemeja.
Bu Jeni dengan lenggok gemulai penuh birahi menyambut masuknya anak muda itu. Ia langsung meraih pinggang Samsul dan merapatkan tubuh sintalnya ke tubuh pemuda itu. Bu Jeni dengan gaya manja menengadah memandang wajah Samsul. Bu Jeni meraih tangan Samsul lalu melingkarkan tangan tersebut agar merangkul pinggulnya.
“Ga kemana-mana kan hari ini?”tanya Bu Jeni manja.
“Nggak Bu,”jawab Samsul dengan suara parau. Ia belum menguasai keadaan itu, akan tetapi telapak tangannya mengusapi pinggul Bu Jeni.
Mereka beriringan berjalan, dan kaki Bu Jeni sepenuhnya menuntun langkah-langkah mereka dalam ruangan itu. Bu Jeni lalu menghentikan langkahnya di depan sebuah pintu kamar yang terbuka. Ia memutar lalu menghadap Samsul. Samsul dengan lugas mengikuti setiap bahasa tubuh Bu Jeni. Bu Jeni memeluk tubuh Samsul dan menyandarkan beban tubuhnya pada pemuda itu. Kedua tangannya bergerak melingkari leher Samsul. Ia menatap mata Samsul lalu tersenyum nakal.
“Muuahh…,”Bu Jeni meruncingkan bibirnya dan mengecup manja ke arah mulut pemuda itu, tanpa menyentuh mulut itu.
Dan detik itulah Samsul mengambil alih suasana. Samsul langsung mengetatkan remasannya pada pinggang Bu Jeni. Lalu dengan tatapan nanar Samsul membuka mulut. Dengan penuh gelora birahi, Bu Jeni membuka memejamkan mata dan secercah bibirnya. Samsul langsung mengulum bibir Bu Jeni dengan sepenuh nafsunya. Bu Jeni menyambut lumatan mulut Samsul dengan megeluarkan lidahnya. Bu Jeni dapat merasakan nafsu yang panas pada mulut, bibir, dan lidah pemuda itu. Dan dengan geliat bibir dan lidah yang sama panasnya Bu Jeni menyambut semua itu sepenuh raganya.Bu Jeni sangat ingin Samsul tahu bahwa ia memiliki nafsu yang sama dengan dirinya.
“Ngmmmahhh…mmccppppphhhh..nngghhh,”mereka sama-sama mendesahkan hal yang sama ketika mulut mereka sejenak terlepas untuk mengambil nafas.
Tapi hanya sejenak, karena mulut mereka kembali berpagut dan saling melahap. Bu Jeni memutar kepalnya agar mulutnya bisa mendapatkan posisi yang pas untuk memaguti dan mengemuti semua bibir Samsul. Samsul begitu berdebar menyadari nafsu yang ditunjukkan Bu Jeni, sehingga ia tidak ragu meremasi pantat Bu Jeni yang bahenol. Samsul meremasi pantat montok itu dengan ketat dan vulgar. Ia menekan-nekankan pantat Bu Jeni agar kontolnya memperoleh gesekan yang nikmat.
Mmmmcccpppahhh…mmccppphh….mmmcccppphhh…mmmhhhcccpp phhh…nngggmmmcccpppmmmhhh…”Bu Jeni begitu menguasai aksi ciuman itu. Ia meruncingkan bibirnya dan mengecupi bibir Samsul berkali-kali.
Lalu tangan kanan SamFsul bergerak ke atas. Ia menempatkan telapaknya di gundukan buah dada Bu Jeni lalu perkahan meremasi buah dada itu. Samsul begitu bernafsu ketika telapak tangannya bertemu dada yang sangat besar. Ia sadar buah dada Bu Jeni memang besar. Dan masih padat. Walau terhalang kemeja, akan tetapi Samsul betul-betul merasa puas meremasi dada itu.
“Nnnggmmmmhhhhssshhh…,”Bu Jeni langsung mendengus ketika merasa dadanya diremas perlahan.
Ia makin mengetatkan rangkulannya di leher Samsul. Bu Jeni mengecap-ecapakan mulutnya di mulut Samsul. Ia mencipoki bibir pemuda itu penuh nafsu. Kadang lidahnya terjulur keluar untuk menjilati mulut Samsul.
“Ohhh…,”Bu Jeni sejenak menengadah akibat nikmatnya remasan-remasan Samsul di buah dadanya. Lalu sejurus kemudian ia kembali memaguti bibir Samsul….”Nnngggmmmmccccpppsshhh…,”Bu Jeni mendesah penuh birahi.
Kali ini ia menarik tubuh Samsul memasuki kamar yang terbuka. Dengan tubuh masih saling menempel ketat dan bibir saling pagut, Samsul mendorong daun pintu untuk menutup. Setelah daun pintu tertutup, Bu Jeni kembali mengarahkan langkah kaki mereka. Bu Jeni lalu mendudukkan Samsul di ranjang. Bu Jeni berdiri, sementara Samsul duduk di ranjang. Syahwat Bu Jeni memang sangat liar, dan mereka sekarang bahkan berada di kamar yang biasa digunakan Bu Jeni dan suaminya.
Hayal liar Samsul benar-benar jadi nyata. Kini ia duduk di ranjang, sementara itu Bu Jeni berdiri di antara kedua pahanya yang terbuka. Samsul langsung mengarahkan mulutnya ke perut Bu Jeni. Ia menyibakkan kemeja longgar itu untuk melihat padat dan mulusnya perut Bu Jeni. Samsul mencucupi, menciumi, dan menjilati seluruh perut Bu Jeni. Dengan bernafsu Samsul menjilati dan memaguti kulit perut Bu Jeni. Kedua tangan Samsul mendekap pinggul Bu Jeni. Kadang Samsul meremasi pantat dan pinggul Bu Jeni.
Bu Jeni benar-benar merasa dimanjakan dan dibutuhkan oleh aksi Samsul. Ia kadang menggelinjang saat mulut Samsul menelusuri perutnya dan pinggulnya. Kadang ia kegelian. Mata Bu Jeni terpaku pada seluruh aksi Samsul itu. Tangan Bu Jeni meremas rambut Samsul, dan kadang Bu Jeni mendesakkan pinggulnya ke tubuh Samsul. Nafsuy seks Bu Jeni yang nakal membuatnya meraih pakaian Samsul, ia melepaskan pakaian itu sekaligus dengan singlet sport yang menempel tubuh Samsul. Kini tubuh bagian atas Samsul telah telanjang.
Mengetahui kenakalan syahwat Bu Jeni itu, Samsul makin liar menciumi dan menjilati perut dan pinggul Bu Jeni. Samsul lalu membalik tubuh Bu Jeni dan melancarkan pagutan bibirnya di punggung Bu Jeni. Bu Jeni seketika menggelinjang.
“Nnnggghhhh….mmmhh….,”Bu Jeni mendesah.
“Ngggccppp….mmmmccppphhhh…,”Samsul memuaskan hayal birahinya makin liar.
Samsul lalu menggerakkan tangan kanannya lalu menggapai batang paha Bu Jeni yang kenyal dan padat itu. Samsul merabai dan meremasi pangkal paha yang mulus itu. Bu Jeni mendesir, ketika rabaan tangan Samsul yang bergerak dari bawah ke atas sepanjang batang pahanya kadang secara nakal berhenti persis di selangkangannya. Samsul lalau meneruskan rabaan itu secara ketat dengan menggeseki selangakangan Bu Jeni.
“Nnngggkkhhh…hhhhh….,”Bu Jeni hanya mendesis.
Aksi kedua insan berbeda usia itu bagaikan sebuah gerakan lambat. Mereka nampaknya benar-benar menikmati setiap detik persentuhan itu.
Samsul benar-benar memuaskan birahinya. Ia membolak-balik tubuh Bu Jeni yang sedang berdiri itu dengan menjilati sepanjang pertemuan celana pendek ketat Bu Jeni dan kulit pinggulnya. Wangi tubuh Bu Jeni semakin merasuki syahwat Samsul. Tangan kirinya perlahan membuka kancing kemeja Bu Jeni. Bu Jeni membantu, dan kini Bu Jeni telah telanjang tubuhnya di bagia atas. Hanya menyisakan BH putih menampung besarnya tetek Bu Jeni.Nafsu seks Samsul benar-benar meningkat.
“Nggmmhhaa…hhhh….mmcccppphhh…mmmhhhccppp…,”Samsul terus menciumi dan menjilati kulit mulus Bu Jeni.
Tangan Samsul lalu bergerak lagi sambil menciumi pinggul Bu Jeni. Samsul menari celana pendek Bu Jeni perlahan. Mulut Samsul langsung menyergap setiap kulit terbuka ketika celana pendek Bu Jeni mulai turun. Kahirnya celana pendek itu meluncur ke bawah.
“Nggghhh….oohhhh…………mmmcccppphhh….mmccpphhh…ooohh Bu…. mmmhhhh… mmmhhh…ohhh Bu… mmmmcccppphhh… mmmccpphh…, ”Samsul mendengus manakala akhirnya ia kini melihat celana dalam Bu Jeni yang berwarna hitam.
Samsul langsung membuka mulut lalu memagut pinggul padat Bu Jeni persisi di pertemuan celana dalam itu dengan kulit pinggul Bu Jeni. Kedua tangan Samsul kini masing-masing meraba dan meremas batang paha Bu Jeni, dan menggelitiki paha itu.
“Mmmhhh…mmhhh…nnngghhh….,” Bu Jeni mendesah-desah.
Wajahnya tertunduk menyaksikan semua perbuatan anak muda itu di sekitar pinggul dan selangkanagnnya. Dan Bu Jeni bisa melihat kulit mulusnya di sekitar pinggul kini telah dihiasi cupangan-cupangan merah. Rabaan dan remasan Samsul di pahanya membuatnya nanar, ia mendesakkan pinggulnya ke tubuh pemuda itu sambil kedua tangannya meremasi secara ketat rambut hitam Samsul.
Samsul perlahan membuka retsleting celananya. Ia secara cepat melepaskan celana jeansnya. Kini mereka hanya ditutupi celana dalam dan beha. Nafsu seks di antara mereka makin bergelora.
Bu Jeni lalu bergerak. Ia mengangkat kaki kanannya ke sisi tempat tidur. Samsul menyambut kaki itu, lalu Samsul meraih kedua pangkal paha Bu Jeni. Bu Jeni akhirnya duduk dalam pangkuan Samsul. Bu Jeni mengangkat satu lagi kakinya, dan ia kini duduk mengangkangi Samsul. Mereka saling peluk dengan ketat. Wajah mereka sangat dekat. Mereka saling pandang dengan nanar, lalu kedua mulut mereka membuka dan medekat.
“Nnngggmmmhhhcccppphhh….,”begitulah bunyi pertemuan mulut mereka. Dengan mata terpejam Bu Jeni dan Samsul saling memagut dan melumat. Lidah mereka meliuk-liuk member kepuasan pada hayal masing-masing.
“Mmmmcccpppp…mmmuuuhh…mmccppphh…,”bunyi cipokan dan jilatan mengiringi ketatnya aksi kedua insan itu.
Bu Jeni merasakan memeknya bertemu dengan gumpalan daging yang hangat dan besar. Bu Jeni menggerakkan pinggulnya menggesiki kontol Samsul dengan memeknya. Walaupun mereka masing memakai celana dalam, gesekan-gesekan antara kontol dan memek itu begitu membuai nafsu. Bu Jeni mendesakkan selangkangannya ke selangkanagn Samsul. Samsul membalas dengan menekankan kontolnya ke memek yang mulai membesar itu. Bu Jeni begitu dilanda syahwat. Ia mengayun-ayunkan pinggulnya. Ia begitu merasa nikmat menggeseki memeknya dengan kontol Samsul.
Mulut mereka kadang terlepas, lalu melekat lagi seakan hendak mencari sesuatu di mulut yang lain. Bu Jeni memutar-mutarkan kepala untuk mendapatkan posisi yang enak melumat bibir Samsul. Tangan Samsul merabai dan meremasi seluruh tubuh Bu Jeni. Bu Jeni benar-benar terbakar nafsu.
“Nnngghhhooohhh sayang…mmmhhhh…oohhhh,”akhirnya Bu Jeni mendesah. Ia menengadah menikmati semua itu.
Pada saat itulah Samsul membuka mulut menciumi batang leher Bu Jeni. Dengan bernafsu ia menjilati dan mengecupi leher Bu Jeni. Tangannnya lalu bergerak menurunkan tali beha dari pundak Bu Jeni. Lalu mulutnya menggilir kulit pundak Bu Jeni yang mulus itu. Lidahnya menjilat-jilat. Bu Jeni makin melengkungkan tubuhnya. Tangan Samsul bergerak lagi membuka kaitan beha di punggung Bu Jeni, dan seketika mata Samsul menyaksikan pemandangn yang membuat birahinya makin panas. Buah dada itu begitu besar dan mulus.
“Oooo Bu Jeni..hhhmmmcccppphh…,”Samsul mendengus lalu mulutnya mencaplok tetek Bu Jeni. Mulut Samsul langsung mengisap ujung tetek itu.
“Ohhhh sayang…,”Bu Jeni mendesah manakala mulut Samsul mencaplok buah dadaya.”Ohhh sayang…hisap sayang..ohhh sayang…isap susu ibu sayang…oohhh Samsul sayang…ohhh,”Bu Jeni mengerang.
“Mmmmccppphhh…mmmcpphh…,”Samsul benar-benar memuaskan dirinya dengan mengecupi dan menjilat susu Bu Jeni.
Ia mengemut dan mengisap. Kedua bukit susu Bu Jeni memerah dihisapi Samsul. Kadang puting itu ia hisap dengan kuat, membuat Bu Jeni menjerit-jerit. Mulut Bu Jeni lalu terbuka dan ia mencium kuping Samsul dan mendesahkan nafsunya di kuping itu. Samsul mendengar semua desahan tertahan yang dibisikkan Bu Jeni di kupingnya.
“Oooohhh sayang..ia gitu sayang…ohh hisap sayang…emut ujungnya sayang….aaaahhh…oohhh Samsul…ohhhh sayang…hisap sayanag…ohhhh sayang hisap susuku..ohhh…ohhhh Samsul kamu suka susuku sayang…mmmhhhhmmghhhh..oohhh Samsul…,”
Samsul mengemut puting susu Bu Jeni, ia menariknya lalu melepasnya. Ia mengemut lagi, menarik puting susu itu, lalu melepasnya. Samsul berulang kali melakukan hal itu di tetek kiri-kanan Bu Jeni. Bu Jeni menyaksikan semua perlakuan itu. Ia begitu merasa dicintai, dikagumi, dan dibutuhkan. Bu Jeni meremasi rambut Samsul. Selangkangan mereka betul-betul menempel sangat erat. Bu Jeni ingin Samsul tahu bahwa ia benar-benar menginginkan pemuda itu. Di telinga Samsul, Bu Jeni membisikkan bahwa ia suka dengan Samsul. Selagi mulutnya menjilat, mengisap, dan mengemuti susu yang besar itu, Samsul mendengar semua bisikan penuh nafsu Bu Jeni.
“Mmmmhhhhmmmhh..ooohh…ohhh Samsul…ohhh sayang enaknya susuku dihisapin gitu…aahh isapin tetek ibu sayang…kamu suka tetek ibu kan sayang..jilatin susu ibu sayang…mmmhhhooohhhh..iyah gituh sayang..oohhh….ohh jilatin sayang…ohh sayang enaknya…ohhh hisapin susuku…ohh sayang, kamu daru dulu pengen sama tetek ibu kan sayang..ohhh Samsul…dari dulu kamu sering bayangin tetek ibu kan…ohh Samsul, ibu juga dari dulu pengen begini sama kamu Samsul..oohhh dari dulu ibu juga pengen tetek ibu dihisapin sama kamu sayang..ohh Samsul, susu ibu besar yah..kamu suka susu ibu yang besar ini kan sayang…ohh sayang dari dulu kamu sering membayangkan susu ibu yang besar ini kan…ohh sayang emut putingnya sayang..yah…yahh..gitu sayang…oohh enaknya sayang….oohhh sayang enaknya susuku dihisap seperti itu…ohhh sedot sayang..ohh sedot tetek ibu sayang..ohhh…ooohhh Samsul enaknya..ohh sayang…emut yang kuat sayang…ohh enaknya..ohhh sayang…ohh enaknya susuku dihisapin gitu….ohhh cupangin semua sayang..ohh..sayang…ohh Samsul cupangin tetek ibu sayang..ohhh..,”Bu Jeni tak henti-hentinya mendesahkan nafsunya di telinga Samsul.
Samsul begitu bergelora mendengar desah nafsu ibu setengah baya itu. Ia mencupangi seluruh permukaan susu Bu Jeni yang besar itu. Tangannya meremas pangkal tetek Bu Jeni dan mulutnya melekati ujung susu besar itu. Ia terpejam melakukan itu semua. Ia begitu menikmati penyaluran nafsu seksnya yang telah lama ia dambakan terhadap wanita paruh baya itu.
Getaran nafsu yang luar biasa membuat Bu Jeni akhirnya mendesakkan tubuhnya. Tubuh Samsul terdorong menimpa kasur empuk itu. Samsul terlentang. Bu Jeni merangkak mengarahkan kedua susunya untuk kembali dijilati Samsul. Dari bawah mulut Samsul menyedoti dengan kuat puting susu itu. Kedua tangannya meremasi susu besar itu. Bu Jeni merasa puting susunya begitu membengkak karena nafsu. Dan hisapan dan emutan mulut Samsul membuat puting itu memerah. Bu Jeni merasakan memeknya sangat gatal dan basah. Bu Jeni saat itu merasa sangat ingin segera dientoti oleh pemuda itu. Ia begitu menginginkan anak muda itu segera menggaulinya. Tetapi ia ingin memuaskan fantasi anak muda itu yang ia tahu sering menghayalkan tubuhnya.
“Sayang, ke tengah sayang…,”ujar Bu Jeni. Dan Samsul segera bergerak ke tengah.
Kini Samsul telentang di tengah-tengah ranjang. Kepalanya menyandar pada bantal di ujung kepala kasur itu. Bu Jeni mendekatinya sambil merangkak. Lalu ketika sampai di sisi kiri tubuh Samsul, Bu Jeni menunduk lalu melumat mulut Samsul penuh nafsu, hanya sejenak. Bu Jeni lalu berdiri pada lutunya, tangannya lalu bergerak ke selangkangan Samsul.
Bu Jeni melepas celana dalam Samsul. Samsul begitu terpana dengan aksi ibu setengah baya itu. Tangan kanan Bu Jeni lalu meraih kontol Samsul. Mata Bu Jeni melekat pada kontol itu. Bu Jeni meremas kontol Samsul dengan gemas, lalu bu Jeni pun mengocok kontol Samsul. Jemari Bu Jeni nyaris tidak sanggup melingkari batang kontol itu. Tangan istri Suriono Rusmanto itu bergerak mengocoki dengan perlahan kontol pemuda itu. Dari perlakuannya itu sangat jelas tergambar bahwa Bu Jeni memang sudah lama memendam nafsu seksnya terhadap Samsul.
Bu Jeni yang bertelanjang dada dan hanya memakai celana dalam itu mengocoki kontol Samsul penuh perasaan. Kemudian Bu Jeni merebahkan tubuhnya merapat di sisi Samsul, tangan kanannya masih mengocok kontol anak-muda itu. Kini mulut Bu Jeni bergerak menciumi perut Samsul. Bu Jeni menunduk mencucupi, menjilati, dan memaguti kulit Samsul mulai dari perut sampai dada. Di dada Samsul, mulut Bu Jeni membuka mulut lalu mengecup sebentar puting susu Samsul sejenak lalu kemudian Bu Jeni mengemuti puting susu itu penuh nafsu.
“Ohhh bu…oohh enaknya bu ohh…nnngggghhhooohhhh enaknya kontolku dikocokin gitu bu…ooohhh…ooohhh sayang…ooohhh Bu
Jeni…ooohh Bu Jeni sayang….ooohhh kocok yang enak bu ohhh….nnnggghhhhssshhh…aaaahhhhhssshhhhhhsssaaahhh h….oooh Bu Jeni oohh… …oooohhh hisap putingku bu oohh….ooohhhssshhh iyahhh…hhhssshhh ooohhh yahhh jilatin bu…ooohhh enaknya…,”Samsul mendengus-dengus menahan nikmatnya jilatan dan emutan Bu Jeni di putingnya, terutama kocokon tangan Bu Jeni dikontolnya. Samsul menggeliat menyaksikan semua aksi Bu Jeni. Sementara Bu Jeni semakin bernafsu mengemuti dan menciumi puting Samsul, hal yang sama sekali belum pernah ia lakukan terhadap suaminya.
Apalagi mendengar erangan penuh nafsu anak muda itu membuatnya makin suka. Bu Jeni merasakan betapa batang kontol Samsul yang dikocokinnya itu semakin kaku, semakain besar dan berdenyut.
Bu Jeni menggesek seluruh tubuhnya ke tubuh Samsul. Ia semakin merapatkan tubuhnya. Syahwat Bu Jeni semakin liar. Ia mengemut puting serta mengocoki kontol Samsul dengan getaran tubuh yang panas.
“Ooohhhhh Bu Jeni ooohhhhhssshhhhss…,”Samsul makin mengerang saking menahan nafsunya.
Mendengar itu, Bu Jeni menyudahi emutannya di puting Samsul. Tetapi tangannya tetap memegangi kontol Samsul. Bu Jeni mengangkat wajahnya. Ia tersenyum mesum pada Samsul, matanya berkilat penuh birahi. Masih dalam keadaan berbaring di sisi Samsul serta tangan yang meremasi kontol, mulut Bu Jeni mendekati mulut Samsul. Bu Jeni membuka mulut lalu ia menciumi bibir Samsul dan melumatnya. Samsul balas mengeluarkan lidah dan menyedot lidah Bu Jeni. Tetapi hanya sebentar, karena Bu Jeni menarik mulutnya. Mulut Samsul terbuka, mulut Bu Jeni kembali mendekat. Mereka berciuman titpis saja, lalu Bu Jeni menarik lagi bibirnya. Begitu terus sambil Samsul merasakan enaknya kontolnya dikocokin Bu Jeni.
“Nnngggmmhhhhh enak sayang?”tanya Bu Jeni.
“Ohh iya Bu. Enak Bu..,”balas Samsul.
“Ohhh sayang besarnya kontolmu ini. Ohh Samsul sayang…,”Bu Jeni memejamkan mata dan memagut mulut Samsul.
“Ohh enak banget Bu kontolku dikocokin gitu,”ujar Samsul ketika bibir mereka kembali lepas.
Bu Jeni mendekatkan wajahnya semakin dekat, bibir dan hidung mereka bersentuhan tipis. Mereka saling pandang penuh nakal.
“Kamu dah lama pengen main sama ibu kan?”tanya Bu Jeni.
“Ohhh iya Bu Jeni,”jawab Samsul.
“Ibu tahu kamu sering ngeliatin ibu dengan nafsu…,”ujar Bu Jeni.”Ibu tahu kamu sering curi pandang susu ibu kan?
Kamu dari dulu pengen begini sama ibu kan sayang…nnngggmmmhhhh..,”ucap Bu Jeni sambil memagut bibir Samsul.
Samsul membalas dan kali ini ia tangannya bergerak. Ia meraih kepala pipi Bu Jeni lalu menahan gerakan Bu Jeni dan dengan begitu Samsul secara rakus menjilati dan menciumi mulut wanita paruh baya itu. Bu Jeni begitu suka dengan perlakuan itu.
“Oooo sayang…kontolmu panjang sayang…kontolmu keras banget Samsul…ohhh Samsul ibu suka sama kontiolmu yang besar dan panjang…oooohhh Samsul ibu udah gatel banget sayang…ohh Samsul sayang entotin ibu sekarang…,”Bu Jeni menggeliat-geliat sambil menciumi bibir Samsul.
Ia lalu mendekap pipi Samsul dan memberi isyarat agar Samsul bangkit. Samsul paham. Ia langsung bangkit dan kini Bu Jenilah yang telentang di kasur. Samsul dengan tidak sabar bergerak ke selengakangan Bu Jeni. Ia membuka paha Bu Jeni, lalu menempatkan tubuhnya di antara paha yang terbuka itu. Ia memandangi celana dalam Bu Jeni yang sudah basah. Ohhh memek ini busung banget, pikir Samsul.
Bu Jeni melihat Samsul menunduk dan kemudian ia merasakan celana dalamnya diciumi. Samsul memang dengan bernafsu langsung menciumi celana dalam Bu Jeni yang sangat merangsang dalam pandangannya itu. Samsul membuka mulutnya melahap celana dalam itu.
Bu Jeni menaikkan pantatnya menyambut mulut Samsul,”Ooooohhhh sayang…ooohhh Samsul buka celana dalam ibu sekarang sayang..oohhh sayang ibu pengen ngentot sekarang sayang…ooohhh…ibu udah sange banget sayang… oohhh Samsul entoti ibu sekarang…nnhhhhnnnngggggssshhhh…oohhh sayang entoti ibu sekarang…,”Bu Jeni menggeliat-geliat dan menaikkan pinggul menggeseki mulut Samsul.
Samsul yang memang sudah sangat bernafsu langsung membuka celana dalam Bu Jeni. Dan ketika akhirnya celana dalam itu terbuka Samsul bisa melihat lebatnya jembut Bu Jeni. Memek Bu Jeni yang montok membusung semakin merangsang Samsul dengan adanya jembut yang lebat itu.
“Oooohhhh Bu Jeni lebatnya jembutmu ohhh bu,”ucap Samsul lalu menunduk lagi dan menciumi memek Bu Jeni.
“Ssssshhhhhhhnnnggggssshhh….,”Bu Jeni langsung mendesis bagai kucing ketika merasa kulit memeknya yang sensitif disentuh lidah Samsul.
Samsul bergerak lagi menciumi pangkal paha bagian dalam Bu Jeni. Ia mencupangui paha itu sampai memerah. “Oooohhh Bu Jeni memekmu tebal bu…ohhh Bu Jeni…ohhh Bu Jeni memekmu montok banget Bu..ohhhssmmmmhhhhh…,”kembali Samsul menjilati memek itu.
“Nnnnngggssshhhhhaaahhhhsshhh….aaahhh sayang entotin ibu sekarang sayang…ooohhhhhssshhhh….,”Bu Jeni kembali menggeliat mengangkat pinggulnya menyambut mulut Samsul.
Bu Jeni merasakan lidah anak muda itu menjulur memasuki lobang memeknya. Ia merasakan mulut pemuda itu menciumi bibir memeknya yang sangat basah.
“Oooohhh sayang…ooohhhh sayang…ooohhh sayang…,”Bu Jeni hanya bisa mendesah keeanakan.
Akhirnya Samsul menyudahi ciumannya di memek Bu Jeni. Ia menempatkan posisi, lalu tangannya bergerak memegang kontolnya. Samsul mengocok kontolnya sebentar, lalu kemudian ia mulai mengarahkan kepala kontolnya yang besar ke lobang memek Bu Jeni. Samsul mendorong sedikit dan ujung kontol itupun masuk sedikit ke lobang memek Bu Jeni. Samsul lalu bergerak menindih tubuh bugil Bu Jeni.
Bu Jeni merasakan betapa kepala kontol yang besar itu mulai masuk sedikit ke lobang memeknya. Ia merasakan betapa kontol itu tegang dan besar. Bu Jeni langsung menggerakkan kaki menjepit paha Samsul. Ia merangkul bahu anak muda itu. Bu Jeni memandang betapa warna birahi tergambar di wajah pemuda itu. Dan Bu Jeni menyambutnya dengan memagut bibir Samsul. Samsul menempatkan siku di sisi kepala Bu Jeni, lalu ia mulai menikmati kontolnya yang masih masuk sedikit itu. Samsul mengocok lobang memek Bu Jeni dengan kepala kontolnya saja. Dan itu membuat Bu Jeni mendesah-desah merasakan nikmat.
“Oooooohhhhhsshhhhnnggghhhhmmmssshhh Samsul ooohhhhssshhh…,”desahan Bu Jeni begitu merangsang.
Ia memejamkan mata menikmati kocokan kontol anak muda itu.
“Nnnnnggggsshhh sayang…oohhh enaknya sayang…ooohhhh sayang oooohhhssss besarnya kontolmu sayang ooohh…oohhh tekan lagi sayang..oohhh masukin terus kontolmu sayang…ooohhh sayang oooohhh Samsul entoti lobang memek ibu ooo….,”Bu Jeni begitu penuh syahwat merasakan kontol muda yang sedang menggaulinya.
Dan itu membuat fantasi seksnya makin liar.
“Oooohhh Bu Jeni ohhhh enaknya ngentot sama Bu Jeni…oooh Bu Jeni sayang ooohhhssshhssmmmhhh…,”Samsul begitu bernafsu menggeluti dan mengocoki lobang memek ibu setengah baya itu dengan kepala kontolnya.
Lalu Samsul kembali menggerakkan pinggulnya mendorong. Samsul menekan lalu kontolnya yang besar dan panjang itupun masuk semua.
Bu Jeni langsung membuka mata. Ia merasakan besarnya kontol pemuda itu. Bu Jeni begitu terangsang dengan panjangnya kontol itu serta tegangnya batang kontol itu. Ia melihat Samsul terpejam. Bu Jeni lalu menciumi mulut Samsul lalu berbisik di telinga Samsul,
“Ooooohhhh sayang besarnya kontolmu sayang…ooohhh enaknya…ohhhh kontolmu panjang sekali Samsul sayang..ooohhh sayang..oohhh Samsul enak banget memek ibu sayang ooohhhsss… nnmmmsshh…ooohh entoti lobang memek ibu sayang oohhh…mmmmhhhhssshhh ooohhh Samsul, kamu dari dulu pengen ngentotin ibu kayak gini kan sayang…oooohhh sayang besarnya kontolmu Samsul ooohhh…ooohh kocok memekku sayang..ooohhh ibu suka ngentot sama kamu nak Samsul ooosshhh….ooohh senggamai ibu sayang….oohh entoti…oohhh sayang…enaknya ooohhh Samsul sayang gauli ibu sayang…oohhhh…,”Bu Jeni semakin menuntaskan fantasi birahinya terhadap anak muda itu.
Samsul begitu menikmati mengentoti wanita paruh baya itu. Ia menaik-turunkan pinggulnya. Kontolnya yang besar keluar masuk lobang memek Bu Jeni.
Samsul begitu terangsang dengan kemontokan dan ketelanjangan Bu Jeni yang sedang digenjotinya itu. Kadang ia teringat dengan Ilham temannya dan kepada Pak Suriono suami Bi Jeni, akan tetapi justru itu membuat nafsu birahinya terhadap Bu Jeni makin tak terbendung. Dengan penuh perasaan ia mengentoti wanita paruh baya itu. Ia menekan kontolnya dengan dalam sehingga ujung kontolnya masuk sangat dalam, dan membuat Bu Jeni menggelinjang penuh syahwat birahi.
“Ooooogghhhsshhh sayang…kontolmu masuk dalam banget sayang…oohhh Samsul panjangnya kontolmu sayang…oohhh tekan lagi sayang..ooohhh iyah sayang…iyah sayang..oohhh yah gituh sayang…oohhh iyah sayang..oohhh dalam banget kontolmu masuk Samsul oohhh panjangnya kontolmu sayang…..iyah..oohhh kontolmu samapi mentok rahim ibu sayang…ohhh sayang ohhh sayang tekan lagi sayang…ohhh sayang tekan sedalmnya sayang biar kontolmu masuk mulut rahim ibu sayang…oohhh iyah sayang..ohhhh yah gituhh…ohhh Samsul kontolmu masuk rahim ibu sayang…ohhhh sayang kepala kontolmu masuk sayang…oohhh sayang besar sekali kepala kontolmu sayang…ohhhh Samsul kepala kontolmu masuk ke rahim ibu sayang ooohhhhssshhmmmhhh..sshhhaahhh kepala kontolmu masuk sampai rahim ibu nak Samsul ooohhhh enaknya sayang…oohhhh enaknya kontolmu…ohhh enaknya kontolmu…ohhh…oohhh entotin ibu sayang…oohhh enaknya entotanmu Samsul…oohhh ebaknya entotanmu sayang…oohhh Samsul sayang..ibu keenakan sayang…oohhh lobang memek ibu keeanakan sayang…ohhhh sayang…ooohhhsssmmmhh…,”
Bu Jeni begitu bernafsu dengan ukuran kontol Samsul yang keluar masuk lobang memeknya. Bu Jeni semakain menjepitkan kakinya ke paha Samsul dan ia mendesakkan pinggulnya keatas menerima entotan-entotan Samsul. Bu Jeni begitu bernafsu dengan kontol pemuda itu. Bu Jeni sangat ingin setiap tusukan kontol Samsul langsung memasuki rahimnya. Ia begitu gatal dan penuh birahi.
“Oooohhhh Bu Jeni sayang…enaknya menggauli tubuhmu Bu Jeni…ohhh enaknya kontolku masuk memek Bu Jeni…ooongggggsshhh aaahhhsss oohh Bu Jeni enaknya lobang memekmu Bu…ooohhh Bu Jeni…oooo Bu Jeni rasanya kontolku masuk dalam banget bu….ooohhh enaknya mengentoti memekmu bu…oohhh Bu Jeni sayang…oohhh sayang…ooohhh sayang…oohh bu aku keenakan bu…aku suka ngentot sama ibu…oohhh…,”Samsul juga memuaskan fantasi seksnya terhadap Bu Jeni yang selama ini menggoda hayalnya.
“Oooohhhgghhsshhooohhh iyah sayang…oh ibu juga suka ngentot sama kamu sayang…ibu bisa ketagihan ngentot sama kamu sayang..ohhh kontolmu besar sayang..ohhh sayang kontolmu panjang sayang..ohhh enaknya kontolmu.. ibu bisa ketagihan sayangooo…. ohhhh…ohh tekan lagi sayang…oooggsshhh sayangku Samsul oooohh ….aaaaacccchhhsssshhh…enaknya entotanmu…oooouuugghhh sayang kontolmu mentok rahimku sayang…oooghh sayang masuki rahim ibu sayang…ohhh enaknya…ohhh enaknya….oooohhhgghhhsshh enaknya kontolmu…,”Bu Jeni mendesakkan tubuhnya ke tubuh Samsul untuk mendapatkan kenikmatan yang lebih.
Selangkangan mereka kadang melekat erat. Pangkal batang kontol Samsul sampai mentok dengan selangkangan Bu Jeni. Kadang mereka saling memompa dengan cepat. Mereka saling menggenjot penuh birahi. Samsul mendesakkan pinggulnya ke selangkangan Bu Jeni. Ia begitu bernafsu menggagahi wanita paruh baya itu. Mereka kadang memiliki rasa hayal yang sama saat itu. Di mana mereka melakukan perselingkuhan yang penuh mesum itu di rumah Bu Jeni, bahkan di ranjang yang biasa digunakan oleh Bu Jeni dan suaminya Suriono Rusmanto. Dan itu semua hanya membuat hayal syahwat kedua insan berbeda usia itu makin bergelora dan nakal. Jadwal Pertandingan Bola
“Oooohhh sayang…enaknya ngentot sama kamu…ohhh Samsul ibu suka kontolmu sayang..iyah sayang..oohh iyahh sayang…oohh iyah gituh sayang…ooohh entoti terus lobang memekku..oooghhh sayang enaknya entotanmu…oohhh sayangku Samsul…oooohhh…ooohhh…ooohhh… ooohhh… ooohhh… ooohhh…aaacccghhh sayang sebentar lagi ibu mau kelura sayang..ooohhh emtoti yang kuat sayang… ooohh pompa memek ibu…ooohhh yahhh sayang…oohh Samsul oohh gagahi ibu sayang…ooocchhh sebnetar lagi sayang…ooohhh… ooohhh… ooohhhsss…. Ooohhh… ooohhh…,”Bu Jeni makin merapatkan pinggulnya untuk mendapatkan tusukan-tusukan kontol Samsul yang paling dalam.
“Oooohhhhh sayangku Bu Jeni…oohhh enaknya ngentoti memekmu bu…ooohhh enaknyabu… ooohhh Bu Jeni lobang memekmu enak…,”Samsul makin mempercepat entotannya.
Ia makin mendesakkan pinggulnya ke selangkangan Bu Jeni yang begitu terbuka.”Ooooghh Bu Jeni aku juga mau keluar bu…oohhh enak banget bu…oohggg enaknya kontolku bu…,”
“Ooohhhggg sayang entot yang dalam sayang….tusuk yang dalam sayang…yahh masukin kontol panjangmu lebih dalam lagi sayang biar enak sayang oohgghhhhsshh..oogghh besarnya kontolmu Samsul…ohhgg makin tegang sayang…oohgg kontolmu makin besar sayang….sayangku Samsul tekan kontolmu lebih dalam sayang….oogghh masukin kontolmu makin dalam ke rahim ibu sayang…
Oohhh sayangku tekan kontolmu biar masuk rahim ibu sayang…ohhh yahh…oohh yah …oohh yahhh gituhh sayang…ohhhh sayangku…masukin rahimku sayang…oohhh sayang keluarin spermamu sayang…oogghh yahh sayang oohh masukin spermamu dalam rahim ibu sayang…oohhh tekan lebih dalam sayang biar spermamu masuk rahim ibu sayang…oohggg…oosshh yah sayangku…oohhh yahh sayang….oohhh keluarin manimu sayang…oohh sayang keluarin spermamu dalam rahimku sayang…oogghh sayang… ooohhssshhhss entotin lobang memek ibu sayang…oohhsshhh Samsul sayang keluarin spermamu yang banyak dalam rahim ibu sayang..ohhh sayang keluarin spermamu yang banyak sayang…oohhggg Samsul oohhh Samsul sayang..keluarin spermamu yang banyak ke dalam rahim ibu sayang biar ibu hamil sayang…ooohhgggg sayangku Samsul..ohhh sayangku Samsul ibu pengen hamil oleh spermamu sayang…oohhh yah entotin terus memek ibu sayang…ooohhh Samsul ibu pengen hamil oleh kontolmu sayang…
Oohhh keluarin spermamu yang banyak dalam rahim ibu sayang biar ibu hamil…ooohh ibu masih bisa hamil sayang…oohhh Samsul sayang hamili ibu sayang…oohhh sayang entot ibu samapai hamil sayang…oohhh Samsul hamili ibu sayang…kamu pengen ibu hamil kan sayang…ooohhhsssmmmhh kamu pengen ngenotin ibu sampai hamil kan sayang…oohhh …oohhh keluarin manimu yang banyak dalam rahimku sayang…ooohhh Samsul sayang hamili ibu…aahhh hamili ibu sayang…entoti ibu samapai hamil…,” Berita Sepak bola
Samsul semakin liar menggenjot tubuh Bu Jeni. Hayalnya benar-benar terpuaskan. Samsul memang sering berhayal bisa ngentotin Bu Jeni sampai ibu paruh baya itu hamil. Ia semakin menggoyangkan pinngulnya. Ujung kontolnya semakin gatal. Samsul menusukkan kontolnya dengan tusukan yang dalam. Dan akhirnya ia merasa akan mengeluarkan spermanya.
“Ohhh Bu Jeni aku mau keluar…ooooooooooooooooohhhhhhh sayangku Bu Jeni…aaacchhh ooohhh Bu Jeni aku keluar sayang….ohhh spermaku lagi banyak bu…oohhh Bu Jeni kuhamili kau Bu…oohhh Bu Jeni aku keluar…oohh Bu Jeni ini spermaku sayang…ooooooooooooohhh ooooggghhhh sayang akan kubuntingin kau bu…oooooooooooooogghhh….,”Samsul menekan kontolnya sedalam-dalamnya sambil mengerang.
Selangkangan mereka menempel begitu ketat. Gerakan-gerakan ritmis dan otomastis mengiringi menempelnya kedua pinggul mereka. Gerakan-gerakan ritmis itu menandakan kedua kelamin mereka sedang memompakan sperma masing-masing. Bu Jeni begitu puas oleh persetubuhan itu. Tangannya dan kakainya mendekap kuat pinggul dan pantat Samsul. Bu Jeni sangat ingin kontol pemuda itu masuk makin dalam ke rahimnya. Dan Bu Jeni merasakan kepala kontol anak muda itu memasuki rahimnya dan ia merasakan kontol yang besar dan panjang itu berdenyut-denyut. Bu Jeni merasakan kontol itu mengganguk-angguk dalam lobang rahimnya menyemprotkan sperma yang begitu banyak memasuki rahimnya. Bu Jeni tidak tahu mengapa ia begitu ingin dihamili oleh Samsul.
Bu Jeni mendesah setelah persetubuhan nikmat itu. Ia berbisik di telinga Samsul, “Ohhh sayang, spermamu banyak banget masuk rahim ibu. Oh sayang ibu bisa hamil sayang…ooogghhh sayangku Samsul, ibu pengen banget hamil oleh kontolmu ini sayang…,”
Nafas Samsul menderu-deru. Persetubuhan dengan Bu Jeni yang bertubuh montok semok dan merangsang itu betul-betul menimbulkan nikmat yang luar biasa. Dan kini nafasnya dan nafas Bu Jeni bagai bersahutan-sahutan.
Samsul mengangkat wajahnya, dan memandangi wajah wanita paruh baya itu. Lalu ia melumat bibir Bu Jeni dan berbisk,
“Aku juga pengen ibu hamil. Ohhgghhh Bu Jeni, sejak pertama kali bertemu ibu, aku sudah pengen banget menghamilimu bu..,”desah Samsul.
“Aku juga sayang. Sejak pertama kali jumpa sama kamu, ibu tahu kamu pengen ngentot sama ibu. Matamu yang sering curi pandang sama ibu membuat ibu tahu kamu pengen banget ngentotin ibu, dan ibu tahu kamu pengen mengahamili ibu…mmmmhhhh…,”Bu Jeni membalas dengan mengecup bibir Samsul.
Mereka bergelut sepanjang hari hingga malam… Berkali-kali Samsul menyetubuhi Bu Jeni… Berkali-kali Bu Jeni merasakan rahimmnya disembur terus-menerus oleh mani Samsul yang hangat dan kental… Kontol Samsul yang besar dan panjang benar-benar memuaskan dahaga liarnya yang binal… Ia begitu meresapi tusukan-tusukan kontol besar dan panjang Samsul di lobang memeknya… Ia merasa kembali hidup penuh gairah… Samsul begitu merasakan kepuasan seksual yang penuh ketika menggagahi wanita paruh baya itu.. bahkan mengetahui Bu Jeni adalah istri orang semakin menggelorakan nafsu seksnya… Ia begitu bernafsu setiap kali menggenjoti tubuh Bu Jeni… Dan ia selalu menghentakkan pinggulnya, menusuk sangat dalam ke lobang memek Bu Jeni ketika kontolnya menyemprotkan mani ke dalam rahim Bu Jeni.. Dan itu semua benar-benar memuaskan fantasi seksnya…
Sesudah permainan seks yang liar itu mereka sekali seminggu berjumpa di sebuah hotel. Dalam jangka waktu itu Bu Jeni pernah merayu suaminya dengan gaya yang palsu… Ia mengajak suaminya bersetubuh… Bu Jeni berbisik di telinga suaminya: “Aku ingin punya anak lagi… Dan setelah persetubuhan, Bu Jeni ke kamar mandi membuang semua sperma suaminya….
Dua setengah bulan setelah persetubuhan pertama, Bu Jeni dan Samsul kembali bergelut di ranjang sebuah hotel… Di akhir persetubuhan Bu Jeni menciumi leher dan telinga Samsul, dan berbisik:…Oh sayang…aku hamil… Aku mengandung anakmu..,”

 http://majalahlendir.com/cerita-sex-nafsu-ibu-jeni-bertubuh-sexy/